Rupiah Dibayangi Risiko Investasi RI yang Melonjak Makin Tinggi
Tim Riset Bloomberg Technoz
21 March 2025 08:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan berpotensi mengalami tekanan lagi dalam perdagangan hari terakhir pekan ini, di tengah sentimen domestik yang kurang baik serta faktor pasar global yang kembali diliputi ketidakpastian dan mengurangi daya tarik aset-aset di pasar emerging.
Investor asing terus melanjutkan tekanan jual baik di saham maupun surat utang, kendati indeks saham maupun harga surat utang 'hijau' pada perdagangan Kamis.
Risiko investasi yang tecermin dari premi Credit Default Swap (CDS) pagi ini menyentuh level 90,22, tertinggi dalam 16 bulan terakhir. Premi CDS kemarin melompat naik 7,2% dalam sehari, di tengah ketegangan politik domestik yang meningkat ketika elemen masyarakat sipil dan mahasiswa menentang pengesahan RUU TNI yang dinilai memberi ruang lebih besar bagi militer di ranah jabatan sipil.
Tekanan jual investor asing berlanjut di pasar saham pada Kamis kemarin, dengan nilai net sell mencapai Rp499,33 miliar ketika IHSG ditutup menguat 1,11%. Itu merupakan aksi jual hari kelima perdagangan beruntun.
Sementara di pasar surat utang, investor asing melanjutkan posisi net sell untuk hari keenam perdagangan di mana pada 19 Maret lalu mereka menjual Rp255 miliar. Posisi asing di SBN kini sebesar Rp893,04 triliun, berkurang Rp7,02 triliun selama periode 12-19 Maret.