Logo Bloomberg Technoz

Teresa Xie dan Stephanie Lai - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden AS Donald Trump kembali menyoroti langkah-langkah pro-kripto yang diambil selama pemerintahannya dan menegaskan dukungannya terhadap regulasi stablecoin. Menurutnya, regulasi ini akan membantu memperkuat dominasi dolar AS.

"Saya juga telah meminta Kongres untuk mengesahkan undang-undang bersejarah yang menciptakan aturan sederhana dan masuk akal bagi stablecoin serta struktur pasar," kata Trump dalam presentasi video berdurasi sekitar dua menit di konferensi kripto Blockworks, New York, Kamis (20/3/2025).

Pekan lalu, Komite Perbankan Senat AS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) stablecoin yang menjadi kemenangan besar bagi industri kripto yang sedang berkembang pesat. RUU bipartisan ini mengatur stablecoin berbasis dolar yang diterbitkan secara privat—sesuai klaim industri yang menyatakan teknologi ini dapat memfasilitasi transaksi lebih cepat dan murah bagi siapa pun di dunia yang memiliki smartphone.

"Regulasi ini akan memicu ledakan pertumbuhan ekonomi, dan dengan stablecoin yang didukung dolar, Anda akan membantu memperluas dominasi dolar AS," ujar Trump. "Selama bertahun-tahun ke depan, dolar akan tetap berada di puncak, dan di situlah kita ingin mempertahankannya."

Awal bulan ini, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Cadangan Strategis Bitcoin serta penyimpanan aset digital lainnya. Meski kebijakan ini memenuhi janji kampanye Trump, detail pelaksanaannya masih belum sesuai dengan ekspektasi industri kripto.

Janji Trump terkait cadangan Bitcoin menjadi salah satu dari sekian banyak langkahnya untuk menarik dukungan industri kripto, yang kini semakin berpengaruh dalam dunia politik dan donasi kampanye.

Selain itu, Trump juga pernah berjanji akan memecat Gary Gensler dari jabatannya sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Janji ini sempat mendorong kenaikan harga berbagai aset kripto menjelang pelantikannya. Namun, sentimen pasar berubah negatif pada Februari setelah investor bereaksi terhadap berita inflasi, kebijakan tarif impor, serangan peretasan kripto senilai US$1,5 miliar, serta arus keluar dari dana investasi berbasis aset digital (ETF kripto).

(bbn)

No more pages