Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)menerbitkan Global Bond senilai US$800 juta pada 17 Maret 2025. Penerbitan global bond tersebut merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note senilai US$ 4 miliar.

Aksi korporasi ini menandai kembalinya Bank Mandiri (BMRI) ke pasar surat utang internasional sejak 2023. 

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri (BMRI) Eka Fitria mengatakan, penerbitan Global Bond ini menerima 3,5 kelebihan permintaan (oversubscription) pada saat proses bookbuilding.

"Surat utang ini memiliki tenor tiga tahun dan diterbitkan dengan kupon 4,90% dan tercatat pada Singapore Exchange," kata Eka dalam keterangannya, Kamis (20/3/2025).

Eka menyebut, dana hasil dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Selain itu, Global Bond yang diterbitkan dalam mata uang USD itu merupakan penerbitan dengan jumlah terbesar yang pernah dilakukan oleh bank di Indonesia.

"Surat utang ini diterbitkan dengan spread paling tipis sepanjang sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri, yaitu US Treasury (UST) 3 Tahun + 113 bps," jelasnya.

Dirinya menerangkan, keberhasilan itu adalah bukti bahwa investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja, dan memiliki keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya. Bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik.

"Positifnya keyakinan investor juga tercermin dari rating yang diberikan untuk surat utang ini dengan Moody's menetapkan rating Baa2 dan S&P memberikan rating BBB," tambahnya.

Diketahui, investor yang membeli surat utang ini didominasi oleh fund manager dan asset manager sebesar 79% dari total alokasi penerbitan. Lalu, bank dan lembaga keuangan 13%, perusahaan asuransi 4%, sovereign wealth fund/sektor publik 3%, serta private banks dan korporasi 1%.

"Investor dari Asia mendominasi sebanyak 75%, dan investor dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) sebanyak 25%. HSBC, J.P. Morgan, Mandiri Securities, dan MUFG bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers untuk transaksi ini," tutup Eka.

(dhf)

No more pages