Geoffrey Morgan - Bloomberg News

Bloomberg, Investor berlindung di balik produsen minyak dan gas (migas) karena kekhawatiran inflasi Amerika Serikat (AS) meningkat, sehingga menempatkan saham sektor energi kembali ke puncak papan peringkat S&P 500 setelah tertinggal jauh dalam dua tahun terakhir.

Harga minyak mungkin turun sekitar 6% tahun ini, tetapi saham energi sekarang menjadi yang berkinerja terbaik dari 11 sektor dalam tolok ukur ekuitas. Kelompok ini naik hampir 8% pada 2025 di tengah penurunan pasar yang luas hampir 4%.

Kecemasan inflasi yang berkepanjangan, pemerintahan yang mendukung — Presiden Donald Trump bertemu dengan para eksekutif minyak pada Rabu — serta meningkatnya ketegangan geopolitik telah memicu kekuatan saham.

Dengan ekspektasi inflasi jangka panjang yang melonjak, daya tarik lindung nilai sektor ini menjadi kunci bagi investor yang ingin memperkuat portofolio mereka terhadap risiko tekanan harga yang meningkat.