Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan idealnya Indonesia memiliki satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap satu provinsi di Indonesia.
Adapun, pernyataan ini dilontarkan usai Prabowo meresmikan KEK Industropolis Batang di Jawa Tengah. KEK itu merupakan perubahan dari Kawasan Industri Terpatu Batang (KITB).
"Nanti mungkin idealnya satu KEK di setiap provinsi. Jadi ujung-ujungnya kita harus punya 38 KEK, itu yang kita ingin ke arah sana," ujar Prabowo saat ditemui usai peresmian KEK Industropolis Batang di Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Adapun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia saat ini memiliki 24 KEK dengan luas 21.000 hektare (ha).

Airlangga mengatakan, angka ini masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga di Association of Southeast Asian Nations (Asean). Sebagai gambaran, Vietnam memiliki 4 KEK dengan luas lahan 1,6 juta ha; Malaysia memiliki 6 KEK seluas 2,15 juta ha; Thailand memiliki 10 KEK seluas 622.000 ha; dan Filipina memiliki 419 KEK seluas 20.000 ha.
"Fokus kegiatan terbanyak [KEK di Indonesia] di industri manufaktur 12 KEK, pariwisata 8 KEK, industri digital 3 KEK, jasa lain 1 KEK dan investasi seluruhnya KEK itu Rp263,4 triliun sudah masuk dan tenaga kerja 160.874 orang," ujar Airlangga.
Selanjutnya, Prabowo mengatakan fundamental ekonomi Indonesia kuat. Kepala Negara mengamini terdapat beberapa guncangan, tetapi terjadi secara global.
Prabowo juga memamerkan capaian harga pangan yang terkendali, penurunan tiket pesawat hingga jalan tol pada periode Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, pemerintah juga sedang berupaya untuk mengurangi birokrasi, dan mengurangi regulasi yang berbelit.
"Kita mau ekonmi kita efisien, dengan efisiensi kita bisa bersaing, kompetitif dan kita makin cepat nanti menuju negara yang sejahtera," ujar Prabowo.
(dov/roy)