Logo Bloomberg Technoz

Kati Pohjanpalo - Bloomberg News

Bloomberg, Finlandia terus mempertahankan statusnya sebagai negara paling bahagia di dunia selama delapan tahun. Sementara Amerika Serikat (AS) turun ke posisi 24, urutan terendah sepanjang masa dalam peringkat global.

Menurut para peneliti, Denmark, Islandia, Swedia, dan Belanda menduduki posisi lima teratas, yang hanya didasarkan pada jawaban yang diberikan orang-orang saat diminta menilai kualitas hidup mereka sendiri.

Kebahagiaan warga Finlandia mungkin mengejutkan mengingat kedekatan negara ini dengan Rusia, musuh utamanya, yang masih berperang memasuki tahun keempat di Ukraina.

Seiring meningkatnya ketegangan dengan Rusia, Finlandia, bersama dengan negara-negara Eropa lainnya, mengalami peningkatan frekuensi insiden, seperti serangan siber terhadap bank dan gangguan GPS yang memengaruhi pesawat. 

Di sekitar Laut Baltik, infrastruktur bawah laut yang sangat penting sudah rusak akibat tindakan yang diduga sebagai sabotase, meski tidak ada kaitan dengan Rusia.

Laporan Kebahagiaan Dunia 2025. (Bloomberg)

Penelitian ini diterbitkan pada Kamis (20/3/2025) oleh Wellbeing Research Centre di University of Oxford, dan disusun melalui kerja sama dengan Gallup dan Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Temuan baru dari laporan ini termasuk bahwa "kepercayaan pada kebaikan orang lain jauh lebih erat kaitannya dengan kebahagiaan daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata para peneliti, mengutip pentingnya kepercayaan sosial.

"Percaya, orang lain bersedia mengembalikan dompet Anda yang hilang juga terbukti menjadi prediktor kuat kebahagiaan penduduk: negara-negara Nordik sekali lagi menduduki peringkat teratas sebagai negara paling bahagia di dunia, tetapi mereka juga menempati peringkat teratas atas pengembalian dompet yang hilang," bunyi laporan tersebut.

Negara-negara Nordik menduduki peringkat teratas kebahagiaan. (Bloomberg)

AS, yang turun ke bawah 20 besar pertama kalinya tahun lalu, turun satu tingkat lagi. Peringkat terbaiknya dalam satu dekade terakhir adalah 13, yang dicapai pada tahun 2016. Inggris mencapai level terendahnya tahun ini sejak 2017.

Peringkat negara didasarkan pada rata-rata tiga tahun dari penilaian mandiri penduduk terhadap kualitas hidup mereka. Variasi telah dijelaskan oleh faktor-faktor seperti produk domestik bruto per kapita, harapan hidup yang sehat, memiliki seseorang yang bisa diandalkan, rasa kebebasan, kedermawanan, dan persepsi tentang korupsi.

Dalam jangka panjang, pergeseran terbesar belum terlihat antarnegara, menurut para peneliti, melainkan di dalam masing-masing negara.

"Ketidaksetaraan kebahagiaan di dalam negara sudah meningkat sekitar seperempatnya selama dua dekade terakhir, sedangkan ketimpangan kebahagiaan antarnegara tetap konstan," kata mereka.

(bbn)

No more pages