Namun, departemen yang dibentuk oleh Kongres ini secara teknis membutuhkan perintah legislatif untuk ditutup.
Jadwal harian publik Gedung Putih untuk Trump pada Kamis, yang dirilis Rabu malam, mencatat presiden akan berpartisipasi dalam "Acara Pendidikan" dan menandatangani perintah eksekutif pada pukul 16.00 di Ruang Timur. Tidak ada rincian lebih lanjut yang tercantum.
Trump sudah mengurangi jejak departemen ini secara drastis. Pekan lalu, para pejabat memberi tahu para pegawai mengenai rencana untuk memangkas hampir setengah dari 4.000 pekerjanya dan membatalkan sewa kantor-kantor regional.
Menteri Pendidikan Linda McMahon, mantan CEO World Wrestling Entertainment yang juga pernah memimpin Small Business Administration pada masa jabatan pertama Trump, mengatakan pada para staf awal bulan ini bahwa pencapaian tujuan presiden akan "berdampak besar pada staf, anggaran, dan operasi lembaga."

Trump berkampanye untuk merombak Departemen Pendidikan besar-besaran — termasuk minta ditutup. Ia menyatakan tanggung jawabnya bisa dialihkan ke pejabat negara bagian dan lokal di seluruh negeri, tetapi merestrukturisasi departemen ini tetap menjadi tugas yang berat.
Berdasarkan sebuah laporan, departemen ini memiliki tanggung jawab yang luas. Tahun lalu, departemen ini mendistribusikan sekitar US$121 miliar dalam bentuk hibah federal, pinjaman, dan program studi kerja pada hampir 10 juta siswa.
Aplikasi tahunan yang dikenal sebagai FAFSA, yang dikelolanya, juga sudah menjadi bagian dari proses pendaftaran perguruan tinggi, yang digunakan universitas-universitas untuk membantu menentukan kelayakan beasiswa.
Menurut lembar fakta Januari, dana tersebut juga membantu mendukung lebih dari 100.000 sekolah negeri, dengan bantuan miliaran dolar untuk menyediakan sumber daya bagi siswa berpenghasilan rendah, pembelajar bahasa Inggris, penyandang disabilitas, dan mereka yang tinggal di pedesaan.
Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin penasihat miliarder Trump, Elon Musk, memiliki staf yang ditempatkan di Departemen Pendidikan, di mana mereka mengakses informasi internal dan mengarahkan pemutusan kontrak senilai ratusan juta dolar.
Meski ada tekanan lama dari kaum konservatif untuk mengecilkan atau menghilangkan Departemen Pendidikan, para anggota parlemen menolak untuk menghapusnya. Namun, tekanan itu semakin meningkat setelah kampanye pemilihan kembali Trump, di mana banyak isu terkait pendidikan menjadi titik api politik, termasuk keringanan utang pinjaman mahasiswa dari mantan Presiden Joe Biden, dan kritik atas ajaran tentang ras, gender, dan seksualitas di sekolah-sekolah.
Heritage Foundation, organisasi konservatif yang berpengaruh, menguraikan peta jalan dalam agenda Project 2025-nya yang pada akhirnya berisi seruan untuk menghapus departemen tersebut. Salah satu penulis dokumen tersebut, Russell Vought, mengawasi kantor anggaran Trump.
(bbn)