Trump Pacu Energi Fosil, Harga Batu Bara Justru Rawan Makin Drop
Mis Fransiska Dewi
20 March 2025 15:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Niatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kembali memacu produksi listrik berbahan bakar fosil diyakini justru bisa berdampak negatif terhadap harga batu bara global, tidak terkecuali Indonesia.
Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan, jika melihat data historis penggunaan batu bara untuk energi di AS, pada 2023 produksi batu bara mencapai 526,5 juta ton sedangkan konsumsi hanya sebesar 317 juta ton, berdasarkan data BP PLC.
Pada 2024, penggunaan batu bara AS untuk sektor pembangkit juga mengalami penurunan seiring dengan arah kebijakan ekonomi hijau mantan Presiden Joe Biden.
“Kami berpandangan kebutuhan batu bara di AS masih dapat terpenuhi oleh produksi dalam negeri, terlebih juga AS menjadi eksportir juga. Maka batu bara Indonesia akan terpengaruh dari sisi harga yang diperkirakan dapat menurun seiring dengan potensi peningkatan suplai [global] dari AS,” kata Audi saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).

Kondisi serupa sebenarnya sudah terjadi pada komoditas minyak mentah. Pada Desember 2024, AS mengalami tren kenaikan produksi minyak mentah hingga mencapai 13,5 juta barel per hari (bph).