Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Makan Bergizi Gratis (MBG) akan ditiadakan ketika anak sekolah memasuki libur Lebaran pada periode 21 Maret -8 April 2025.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menjelaskan bahwa tak semua anak-anak rumahnya dekat dengan sekolah. 

"Ada anak yang harus berjalan kaki 2 kilometer, bahkan ada yang melewati hutan," ujar Dadan di Jakarta, dikutip Kamis (20/3). 

"Nanti anak sekolah mengikuti jadwal sekolah, dan kalau melihat jadwal libur tanggal 21 Maret nanti akan masuk lagi tanggal 8 April, tapi tergantung dari pengumuman resmi permerintah sih," tambahnya.

Liburnya MBG kata Dadan tak berlaku bagi kelompok ibu hamil, menyusui dan balita.

"Itu kan range-nya radius sekitar 4 km, jadi pelayanan masih tetap diberikan ke ibu hamil, menyusui dan anak," imbuhnya. 

Dadan sebelumnya mengutarakan, saat bulan puasa anak-anak akan mendapat makanan yang bertahan lama. 

“Menu-menunya nanti terdiri dari kurma, telur, buah, susu, dan makanan kering fortifikasi,” jawab Dadan saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz.

Selain itu, Dadan mengungkapkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan menu siap makan. 

“Belum dimasak, tapi makanan-makanan yang ready to eat atau siap dipakai,” ujarnya.

Dadan juga mengatakan bahwa makan bergizi juga akan tetap berlangsung di pesantren yang telah menerima program tersebut selama Ramadan.

Jadi saat buka, makanannya disajikan pada saat buka. Tapi bagi yang dikirim ke sekolah, makanannya dibawa saat pulang sekolah, imbuhnya.

MBG Tahun 2026 Akan Habiskan Rp28 T per bulan

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memprediksi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026 akan menghabiskan anggaran Rp28 triliun setiap bulannya. Dengan asumsi tersebut, maka pemerintah diproyeksi akan membutuhkan dana sekitar Rp336 triliun untuk pelaksanaan MBG pada tahun depan.

Dadan menjelaskan, anggaran tersebut diprediksi akan dikeluarkan oleh pemerintah apabila program tersebut dijalankan secara penuh dengan menyasar 82,9 juta penggunanya.

“Nanti kalau tahun depan kita butuhnya Rp28 triliun per bulan,” kata Dadan di Istana Negara, Senin (24/2/2025).

Dalam kaitan itu, pada tahun ini BGN telah mendapatkan anggaran Rp71 triliun dan diprediksi membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp100 triliun apabila MBG ditargetkan menyasar 82,9 juta penerima mulai September mendatang.

(dec/spt)

No more pages