"Padahal [target] penjualan merupakan kelas menengah, namun terkendaa ekonomi yang tidak stabil, inflasi, dan kenaikan suku bunga yang membuat kredit kepemilikan properti menjadi menurun," jeas Rozi dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (20/3/2025).
Dia menambahkan, konsumen saat ini lebih selektif terkait gaya hidup baru dan menginginkan unit yang siap huni dengan fasilitas kawasan yang siap digunakan. Kondisi ini juga turut berkontribusi sulitnya penjualan di Oase Park dan LRT CITY Ciracas.
Di sisi lain, konversi penjualan menjadi cash in juga menjadi tantangan di 2024 dan 2025. Selain suku bunga yang tinggi, peningkatan risk appetite oleh bank tercermin dari syarat-syarat dokumen yang dipersulit.
"Sehingga, banyak konsumen yang tidak bankable. Ini semakin memperburuk realisasi cash in," jelas Rozi.
"Adanya insentif PPN dari pemerintah juga belum bisa dimanfaatkan oleh kedua proyek tersebut karena keduanya belum siap huni."
(red)