Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mendekati momentum lebaran, pakar gawai menyebut ponsel kelas flagship kemungkinan besar akan kalah dari segmen mid-range dan entry-level. Kedua segmen harga smartphone ini diramal bakal diminati oleh konsumen.

Research & Smartphone Market Analyst dari Reasense Aryo Meidianto mengungkapkan, meskipun momentum Lebaran dapat meningkatkan minat terhadap smartphone atau HP flagship, tetapi segmen ini masih tetap lebih kecil dibandingkan mid-range

"Momentum Lebaran biasanya bisa meningkatkan minat terhadap HP flagship, terutama bagi konsumen yang memiliki budget lebih besar atau ingin memanfaatkan THR untuk membeli produk high-end. Namun, segmen ini biasanya lebih kecil dibandingkan mid-range," ungkap Aryo kepada Bloomberg Technoz, dilaporkan Kamis (20/3/2025). 

Sebaliknya, menurut dia, HP mid-range tetap menjadi pilihan utama bagi kebanyakan konsumen karena menawarkan harga yang lebih terjangkau dengan spesifikasi yang memadai.

"Segmentasi ini biasanya selalu menjadi fokus utama brand karena volume penjualannya yang tinggi," kata Aryo. 

HP flagship adalah ponsel unggulan dari suatu merek yang memiliki spesifikasi dan fitur terbaik. HP smartphone yang masuk kategori premium tersebut  kerap menjadi andalan para vendor. Sedangkan, HP mid-range adalah smartphone kelas menengah yang memiliki spesifikasi menengah-tinggi namun versi lebih terjangkau.

Adapun model HP yang paling banyak dicari menjelang Lebaran umumnya memiliki perangkat yang 'worth to value' karena spesifikasi mumpuni

Fitur seperti kamera berkualitas, daya tahan baterai yang lama, dan performa yang cukup untuk multitasking menjadi faktor utama yang dipertimbangkan oleh konsumen. Selain itu, HP dengan harga murah juga banyak dibeli sebagai hadiah atau untuk kebutuhan komunikasi dasar.

Optimisme Pasar Smartphone Berlanjut Meski Ada yang Mengganjal

Suasana Penjualan Gawai Smartphone di ITC Kuningan. (Bloomberg Technoz/Pramesti Regita)

Dari sisi brand, Aryo menuturkan merek-merek seperti Samsung, Xiaomi, OPPO, vivo, dan Realme, masih akan mendominasi pasar. Hal ini lantataran "reputasi dan jaringan distribusi yang luas."

Sekadar catatan, pertumbuhan pasar smartphone Indonesia tahun 2024 berada di kisaran 15,5% (year on year/yoy) berdasarkan laporan terbaru International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker. Menariknya, pangsa pasar Transsion (vendor smartphone brand Infinix, TECHNO, dan itel) di Indonesia mencapai 18,3% per akhir 2024, mengalami pertumbuhan 61,7% yoy. Samsung turun ke peringkat kedua dengan pangsa pasar 17,2%, turun 0,6% yoy.

Transsion diuntungkan karena sepanjang tahun lalu smartphone segmen ultra low-end (kurang dari US$100 atau sekitar Rp1,63 juta) menjadi penopang utama pertumbuhan pasar lokal yang tercatat mengirimkan hampir 40 juta unit, selain penawaran smartphone 5G yang makin terjangkau.

Di sisi lain, smartphone kelas menengah juga mengalami pertumbuhan 24,9% yoy, dengan vendor OPPO menguasai segmen ini. OPPO dalam klasemen pangsa pasar di Indonesia juga masih di urutan kedua, setelah Transsion, namun mengalahkan Samsung. OPPO mencatatkan pangsa pasar 17,8% atau meningkat 7,6% yoy. 

Menurut Vanessa Aurelia, analis riset IDC Indonesia, tahun 2024 memang telah terjadi pemulihan pasar namun demikian ‘badai’ belum dikatakan berlalu. "Konsumen terus merasa cemas di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. Pertumbuhan terus datang dari kekuatan penawaran, sementara permintaan secara umum masih lesu," tutur Aurelia.

(wep)

No more pages