Logo Bloomberg Technoz

Di samping itu, yang jadi katalis positif pasar, The Fed mengisyaratkan masih melihat ruang untuk memangkas suku bunga di tahun ini guna mendukung pertumbuhan. Pasalnya, menurut The Fed, kenaikan inflasi akibat tarif akan berlangsung singkat.

Nada Powell yang terkalibrasi mengenai risiko resesi — menyatakan bahwa risikonya ‘tidak tinggi’ – menenangkan kegelisahan para investor saham.

Langkah Bank Sentral untuk memangkas penilaian pertumbuhan juga menambah bahan bakar bagi reli obligasi, di mana para pedagang dan The Fed kini sepakat atas prospek pemangkasan suku bunga tahun ini.

“Powell datang dan memberi kinerja yang cukup dovish dalam artian, 'Kita bisa mengatasinya, kita berada di tempat yang baik, kita mampu menunggu, kita lihat saja nanti kelanjutannya, kita akan menyelesaikan pekerjaan,” kata Bill Dudley, mantan Gubernur Fed New York, di Bloomberg Television.

“Ia meyakinkan orang-orang bahwa ini semua cukup bisa terkendali.”

Analis Phintraco Sekuritas menyebut, The Fed tidak menutup kemungkinan memangkas suku bunga acuan sebanyak 2 kali di tahun 2025. 

“Pernyataan ini relatif lebih dovish dibanding ekspektasi sebagian pelaku pasar yang mulai mengkhawatirkan peluang pemangkasan hanya 1 kali di 2025,” jelas Phintraco.

Dengan berbagai sentimen itu, IHSG berpeluang lanjutkan rebound dengan menguji level 6.330 – 6.370 di perdagangan Kamis hari ini. 

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BMRI, EMTK, ICBP, INDF, dan RAJA.

Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, secara trend jangka panjang, IHSG masih berada dalam tren Bearish-nya. Namun, mencermati IHSG saat ini yang mampu bertahan di atas area support-nya di 6.222

“Potensi selanjutnya IHSG akan bergerak konsolidasi dengan range support di 6.222 dan resistance pada 6.463,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (20/3/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, SCMA, dan BUKA.

(fad)

No more pages