Logo Bloomberg Technoz

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia naik mengekor reli di Wall Street setelah Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan masih melihat ruang untuk memangkas suku bunga akhir tahun ini guna mendukung pertumbuhan. Pasalnya, menurut The Fed, kenaikan inflasi akibat tarif akan berlangsung singkat.

Bursa saham Australia dan Korea Selatan menguat bersama dengan saham-saham berjangka AS setelah Indeks S&P 500 naik 1,1% dan Nasdaq 100 meningkat 1,3%.

Bursa Hong Kong sedikit berubah menyusul penurunan saham-saham China yang terdaftar di AS sebagai tanda kinerja China, yang lebih baik terhadap ekuitas AS tahun ini, mungkin goyah. Pasar Jepang tutup karena hari libur, yang berarti tidak ada perdagangan Treasury di Asia.

Israel akhiri gencatan senjata Gaza dengan serangan, dan salahkan Hamas atas kegagalan. (Bloomberg)

The Fed mempertahankan suku bunga pada Rabu, seperti yang diperkirakan para ekonom, dan Gubernur Jerome Powell mencermati bagaimana kebijakan Presiden AS Donald Trump bisa memengaruhi ekonomi. 

Powell memandang potensi dampak tarif terhadap inflasi bersifat "sementara." Lonjakan saham, yang terbesar untuk setiap hari The Fed sejak Juli, mengikuti rentang empat pekan yang memilukan, di mana Indeks S&P 500 terjerumus ke dalam koreksi.

Obligasi mengalami pembalikan tiba-tiba pada Rabu, di mana imbal hasil dua tahun merosot ke bawah 4% dan imbal hasil 10 tahun turun empat basis poin menjadi 4,24%. Indeks dolar naik.

"Pasar akan membaca ini sebagai hal yang dovish, di mana The Fed tidak secara terang-terangan khawatir akan ekonomi atau inflasi. Saham dan obligasi bergembira," kata Christian Hoffmann dari Thornburg Investment Management.

Bursa saham AS menguat meski ada perubahan pada perkiraan The Fed yang bisa dilihat sebagai bearish untuk ekuitas, di antaranya meredam ekspektasi pertumbuhan pada 2025 dan estimasi inflasi yang lebih tinggi.

Hal ini karena koreksi pada saham sudah memperhitungkan ada latar belakang ekonomi yang jauh lebih buruk daripada yang terjadi saat terakhir kali The Fed bertemu.

Di Asia, kumpulan data yang akan dirilis mencakup suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun di China, tingkat pengangguran di Australia, inflasi di Hong Kong, dan keputusan suku bunga di Taiwan.

Kamis malam, Bank of England (BOE) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, sedangkan Swiss National Bank diramal; akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Saham-saham AS menguat meskipun ada perubahan pada perkiraan the Fed yang dapat dilihat sebagai bearish untuk ekuitas, di antaranya penurunan ekspektasi pertumbuhan pada tahun 2025 dan estimasi inflasi yang lebih tinggi.

Menurut Amanda Lynam, kepala penelitian kredit makro di BlackRock Financial Management, ini dikarenakan koreksi pada saham telah memperhitungkan latar belakang ekonomi yang jauh lebih buruk daripada yang ada saat terakhir kali The Fed bertemu, menurut Amanda Lynam, kepala riset kredit makro di BlackRock Financial Management.

Menurut perkiraan konsensus, pada Kamis, BEO diperkirakan akan  suku bunga tidak berubah sementara Swiss National Bank diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Di sisi lain, Tencent Holdings Ltd menguraikan rencana untuk meningkatkan pengeluaran pada infrastruktur AI setelah membukukan laju pertumbuhan pendapatan tercepat sejak tahun 2023. Di Korea Selatan, Samsung Electronics Co berjanji akan memperkuat posisinya di pasar cip memori bandwidth tinggi sebagai tanggapan atas kritik pemegang saham.

Putusan The Fed

Nada Powell yang terkalibrasi mengenai risiko resesi — menyatakan bahwa risikonya "tidak tinggi" – menenangkan kegelisahan para investor saham. Langkah bank sentral untuk memangkas penilaian pertumbuhan juga menambah bahan bakar bagi reli obligasi, di mana para pedagang dan The Fed kini sepakat atas prospek pemangkasan suku bunga tahun ini.

"Powell datang dan memberi kinerja yang cukup dovish dalam artian, 'Kita bisa mengatasinya, kita berada di tempat yang baik, kita mampu menunggu, kita lihat saja nanti kelanjutannya, kita akan menyelesaikan pekerjaan,"" kata Bill Dudley, mantan Gubernur Fed New York, di Bloomberg Television. "Ia meyakinkan orang-orang bahwa ini semua cukup bisa terlendali."

The Fed juga mengatakan akan mulai mengurangi neraca keuangannya dengan laju yang lebih lambat mulai bulan depan, memotong jumlah kepemilikan obligasi yang dibiarkan bergulir setiap bulan. 

Harga minyak naik pada Rabu (29/2/2025) setelah adanya laporan pemerintah AS meredakan kekhawatiran mengenai kehancuran permintaan jangka pendek. Harga emas menyentuh level tertinggi baru usai The Fed memproyeksikan pertumbuhan lebih lambat dan inflasi lebih tinggi.

(bbn)

No more pages