Steven Church, Eliza Ronalds-Hannon dan Dorothy Ma - Bloomberg News

Bloomberg, Jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, maka bergabunglah. Itulah strategi yang coba diterapkan Forever 21 seiring dengan ditutupnya seluruh toko dan beralih ke model yang mirip dengan para pesaing online.

Pada Selasa (18/03/2025), Hakim Pengadilan Kepailitan AS Mary Walrath memberikan izin sementara kepada Forever 21 untuk menggelar diskon besar-besaran di 354 tokonya. Sementara itu, pihak perusahaan masih mencari investor yang bersedia menyelamatkan sebagian jaringan toko pakaian yang berusia 41 ini setelah mengajukan kebangkrutan pada Minggu (16/03/2025).

Sejak tahun 1980-an, Forever 21 dikenal sebagai toko pakaian murah dan trendi yang disukai anak muda. Namun, bisnisnya semakin terpuruk akibat biaya operasional yang tinggi dan persaingan ketat dari toko online seperti Temu dan Shein. Para pesaing ini bisa menjual pakaian dengan harga lebih murah karena mereka mengirimkan barang langsung dari pabrik ke pelanggan, sehingga dapat menghindari bea cukai dan biaya impor kata perusahaan itu dalam dokumen pengadilan.

Ini adalah kebangkrutan kedua bagi Forever 21, yang menjadi salah satu dari banyak ritel fisik yang gulung tikar dalam satu dekade terakhir. Gelombang penutupan semakin cepat selama pandemi, saat pusat perbelanjaan tutup dan konsumen beralih ke belanja online.