Logo Bloomberg Technoz

Selisik Ekspansi Nickel Industries Lewat Tambang Nikel Hengjaya

Redaksi
20 March 2025 05:00

Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditengarai telah memberikan persetujuan atas studi kelayakan teknis dan ekonomi kepada Nickel Industries Ltd, agar investor asing itu dapat mengerek signifikan produksi bijih nikel perseroan di Morowali.

Surat persetujuan feasibility studies (FS) tersebut diberikan selaras dengan rencana peningkatan produksi di tambang Hengjaya, Morowali, Sulawesi Tengah; agar korporasi Australia—yang dibeking China — itu dapat meningkatkan penjualan bijih nikelnya dari 9 juta ton basah atau wet metric tons (wmt) menjadi 19 juta wmt per tahun.

Nickel Industries sendiri merupakan pemilik 80% wilayah tambang PT Hengjaya Nickel Industry yang berlokasi di Blok Tangofa tersebut.

Pertambangan nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Managing Director Nickel Industries Justin Werner mengonfirmasi, setelah FS disetujui Kementerian ESDM, perseroan bakal segera mengajukan studi analisis dampak lingkungan (Amdal), yang merupakan syarat untuk bisa mendapatkan tambahan kuota produksi dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) perusahaan.

Tidak dijelaskan berapa RKAB nikel eksisting yang dimiliki oleh Nickel Industries saat ini, serta rencana kenaikan produksi dalam revisi RKAB tersebut.