Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang harus ditunaikan selama bulan Ramadhan dan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Tujuan utama zakat fitrah adalah untuk menyucikan jiwa dari perbuatan sia-sia dan perkataan buruk selama berpuasa, serta membantu kaum dhuafa agar dapat merasakan kebahagiaan di hari raya.

 Berikut ini adalah ketentuan zakat fitrah yang perlu dipahami oleh umat Islam.

Syarat Wajib Membayar Zakat Fitrah

Ilustrasi Zakat, Infak & Sedekah (Envato)

Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap individu Muslim yang memenuhi kriteria berikut:

  1. Beragama Islam – Zakat fitrah hanya diwajibkan bagi umat Islam.

  2. Masih Hidup pada Bulan Ramadhan – Individu yang hidup di bulan Ramadhan wajib menunaikan zakat fitrah, termasuk bayi yang lahir sebelum Idul Fitri.

  3. Memiliki Kelebihan Kebutuhan Pokok – Mereka yang memiliki lebih dari cukup kebutuhan pokok untuk dirinya dan keluarganya di malam dan hari raya Idul Fitri wajib membayar zakat fitrah.

Besaran Zakat Fitrah yang Harus Dikeluarkan

Besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan jenis makanan pokok yang dikonsumsi. Sesuai ketentuan syariat, zakat fitrah wajib dikeluarkan sebanyak satu sha', atau sekitar 2,5 hingga 3 kg bahan makanan pokok per orang.

Di Indonesia, standar zakat fitrah umumnya menggunakan beras. Beberapa daerah juga menetapkan nilai zakat fitrah dalam bentuk uang sesuai dengan harga beras setempat. Sebagai contoh, pada tahun 2025, BAZNAS menetapkan besaran zakat fitrah untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebesar Rp 47.000 per jiwa, berdasarkan harga beras yang berlaku di daerah tersebut.

Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Zakat fitrah dapat dibayarkan sejak awal bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Namun, waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah adalah beberapa hari sebelum Idul Fitri agar dapat segera disalurkan kepada penerima yang berhak.

Golongan Penerima Zakat Fitrah

Ilustrasi Zakat, Infak & Sedekah (Envato)

Zakat fitrah disalurkan kepada delapan asnaf (golongan) penerima zakat, yaitu:

  1. Fakir – Orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang mencukupi.

  2. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan, tetapi tidak cukup untuk kebutuhan dasar.

  3. Amil – Orang yang bertugas mengelola dan menyalurkan zakat.

  4. Mualaf – Orang yang baru masuk Islam dan masih memerlukan bimbingan.

  5. Riqab – Hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri.

  6. Gharim – Orang yang memiliki utang dan tidak mampu melunasinya.

  7. Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah.

  8. Ibnu Sabil – Musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

Dalam praktiknya, prioritas utama penerima zakat fitrah adalah fakir dan miskin, agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan saat Idul Fitri.

Cara Pembayaran Zakat Fitrah

Masyarakat dapat membayar zakat fitrah melalui berbagai saluran resmi, seperti:

  • Masjid atau mushola terdekat

  • Lembaga Amil Zakat resmi

  • BAZNAS di setiap daerah

  • Platform digital dan perbankan syariah

Pastikan zakat fitrah dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri, agar dapat tersalurkan kepada yang berhak tepat waktu.

Dengan memahami dan memenuhi ketentuan zakat fitrah, umat Islam dapat menyempurnakan ibadah puasa serta berbagi kebahagiaan dengan sesama pada hari raya Idul Fitri. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, zakat fitrah juga berperan penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi dalam masyarakat.

(seo)

No more pages