Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai salah satu superfood yang kaya akan nutrisi. Tanaman ini mengandung zat besi, kalium, vitamin C, serta senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, dan polifenol. Karena manfaatnya yang luar biasa, daun kelor sering dikonsumsi sebagai sayur bening atau dalam bentuk suplemen. 

Namun, tidak semua orang dapat menikmati manfaatnya. Beberapa kelompok individu justru disarankan untuk menghindari konsumsi daun kelor karena dapat memicu efek samping tertentu. Siapa saja mereka? Simak ulasannya berikut ini.

1. Ibu Hamil, Terutama pada Trimester Pertama

Ilustrasi Ibu Hamil (Photo by Helena Lopes via pexels)

Ibu hamil harus berhati-hati dalam memilih makanan, termasuk daun kelor. Pada trimester kedua dan ketiga, konsumsi daun kelor dalam jumlah moderat mungkin masih aman. Namun, pada awal kehamilan, tanaman ini sebaiknya dihindari.

Bagian akar, kulit kayu, dan bunga kelor mengandung senyawa yang dapat memicu kontraksi rahim. Dalam pengobatan tradisional, ekstrak akar dan kulit kayu tanaman ini bahkan digunakan untuk menggugurkan kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor demi menjaga kesehatan janin.

2. Penderita Hipotiroid

Hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor mengandung goitrogen dalam kadar tinggi, lebih banyak dibandingkan bayam. Goitrogen merupakan zat yang dapat menghambat produksi hormon tiroid dan berisiko memperburuk kondisi hipotiroid.

Sebuah studi dalam Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences tahun 2019 mengungkapkan bahwa konsumsi daun kelor dalam jangka panjang dapat memicu hipotiroidisme. Selain itu, bagi penderita hipotiroid yang sedang menjalani terapi hormon, daun kelor juga berpotensi mengurangi efektivitas obat yang dikonsumsi. Untuk itu, penderita hipotiroid disarankan untuk menghindari daun kelor atau berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

3. Pengidap Diabetes yang Sedang Menjalani Pengobatan

Ilustrasi Diabetes pada Orang Dewasa (Envato)

Daun kelor diketahui memiliki manfaat dalam menurunkan kadar gula darah. Namun, bagi penderita diabetes yang sedang mengonsumsi obat antidiabetes, konsumsi daun kelor bisa berisiko menyebabkan gula darah turun secara drastis (hipoglikemia).

Penurunan gula darah yang terlalu rendah bisa menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, berkeringat dingin, hingga kehilangan kesadaran. Oleh karena itu, pengidap diabetes yang ingin mengonsumsi daun kelor sebaiknya rutin memantau kadar gula darahnya dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkannya ke dalam diet sehari-hari.

4. Penderita Gangguan Hati yang Sedang Menjalani Pengobatan

Selain penderita diabetes, orang yang memiliki gangguan fungsi hati dan sedang dalam pengobatan juga sebaiknya menghindari daun kelor. Tanaman ini diketahui dapat memengaruhi kerja enzim di hati yang bertugas memecah obat-obatan. Akibatnya, konsumsi daun kelor bersamaan dengan obat-obatan tertentu bisa meningkatkan efek samping dari obat tersebut.

Jika Anda mengalami gangguan hati dan ingin mengonsumsi daun kelor, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna menghindari risiko interaksi obat yang tidak diinginkan.

Meskipun daun kelor kaya akan manfaat kesehatan, tidak semua orang boleh mengonsumsinya. Ibu hamil pada trimester pertama, penderita hipotiroid, pengidap diabetes yang sedang dalam pengobatan, serta penderita gangguan hati yang sedang menjalani terapi sebaiknya menghindari daun kelor untuk mencegah risiko efek samping yang merugikan.

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu dan ingin memasukkan daun kelor dalam pola makan, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaat optimal tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

(seo)

No more pages