Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) tetap di level 5,75% dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan dasar penetapan BI Rate bulan ini dengan mempertimbangkan sejumlah faktor dalam dan luar negeri. Ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap baik, aliran investasi asing ke portofolio dan pengendalian inflasi. 

Dimana BI memperikaran inflasi 2025 terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah, yakni 2,5% plus minus 1%.

"RDG BI pada 18 dan 19 Maret 2025 memutuskan untuk menahan BI Rate 5,75%, suku bunga Deposit Facility 5% dan suku lending facility 6,5%," ujar Perry mengatakan dalam Konferensi Pers RDG BI Februari 2025, Rabu (19/2/2025).

Sebelumnya, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg per kemarin siang menghasilkan median proyeksi BI Rate tetap di 5,75%. Namun, suara pasar tidak bulat. Ada perbedaan pendapat yang tidak bisa dikesampingkan.

Dari 37 ekonom/analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 11 di antaranya (29,73%) memperkirakan suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Jumlah yang nyaris 30% tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menyebut sebenarnya pelaku pasar sudah memperhitungkan penurunan BI Rate bulan lalu. Namun nyatanya, BI Rate tetap bertahan di 5,75%.

“Kami berbicara dengan banyak asset managers dan mereka mengambil posisi BI Rate turun. Seiring keputusan BI yang mempertahankan suku bunga acuan, investor merasa kurang nyaman dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) jatuh,” tulis Satria dalam risetnya.

(red/hps)

No more pages