Bloomberg Technoz, Jakarta - Data pengiriman ponsel iPhone di China, pasar internasional terbesar Apple Inc. turun 21% yoy per Januari 2025 , menjadi penanda bahwa market share perangkat asal Amerika Serikat (AS) ini memprihatinkan.
Data pengiriman iPhone disampaikan China Academy of Information and Communications Technology (CAICT), lembaga riset yang terafiliasi dengan pemerintah dengan rincian dari 5,54 juta menjadi 4,39 juta.
CAICT juga menyampaikan bahwa penjualan smartphone turun 14,3% menjadi 27,24 juta unit pada rentan waktu yang sama, dilansir dari Reuters Rabu (19/3/2025).

Prospek iPhone di Tengah Gempuran Huawei–Xiaomi
Fakta bulan Januari menjadi koreksi baru usai pada Desember mengalami pertumbuhan walau tipis. Meski begitu catatan analis justru menyatakan bahwa angka-angka tersebut menunjukkan bahwa hal terburuk mungkin sudah berlalu.
Michael Ng dari Goldman Sachs menyatakan memang secara keseluruhan angka pengiriman ponsel di China turun 14% mengutip data CAICT, bahkan jadi penurunan terbesar sejak September lalu di 24%.
Sebuah cerminan bahwa produk Apple berada di bawah tekanan selama berbulan-bulan, dimana sejak September hingga November 2024, shipment HP smartphone bermerek asing di China turun drastis lebih dari 40% setiap bulannya, menunjukkan bahwa Apple kehilangan pangsa pasar dari pesaing domestik seperti Huawei Technologies Co. dan Xiaomi Corp, dilansir dari Benzinga.

Namun pada Januari jika dianalisis lebih dalam terjadi peningkatan, dimana Goldman Sachs mencatat bahwa hasil bulan Desember dan Januari “mungkin diuntungkan oleh peningkatan inventori” menjelang penerapan subsidi smartphone konsumen nasional pada 20 Januari.
Kemudian, pengiriman bermerek asing naik 17% mtm dari Desember, mengindikasikan pula stabilisasi - meskipun masih di bawah lonjakan musiman yang biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya sebesar 51%.
Ponsel merek asing menguasai pangsa pasar 16%, naik dari 11% pada Desember 2024, meskipun datanya masih belum melampaui posisi Januari tahun lalu di 17% atau 48% pada Januari 2023.
Perusahaan teknologi asal California ini turun 12,7% sepanjang 2025 (ytd) namun Goldman Sachs masih mempertahankan peringkat 'Buy' dengan target US$294. Hingga Rabu pukul 9.45 waktu Indonesia saham AAPL ada di level US$212,69.

(prc/wep)