Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatat posisi keuangan yang solid pada 2024 dengan total likuiditas mencapai USD2,4 miliar atau setara Rp38,7 triliun.

Jumlah tersebut terdiri dari USD1,4 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, USD0,8 miliar dalam marketable securities, serta USD0,2 miliar dalam fasilitas kredit berkomitmen yang tersedia.

Direktur Perusahaan, Suryandi, menyatakan bahwa fondasi keuangan yang kuat memungkinkan Chandra Asri untuk terus mendorong pertumbuhan jangka panjang dan berkontribusi pada industri serta ekonomi Indonesia.

"Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pembangunan Pabrik Chlor Alkali – Dichloride (CA-EDC) di Cilegon, yang kini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)." ujarnya dalam keterangannya, Selasa (18/3).

Dengan kapasitas produksi 400.000 ton soda kaustik dan 500.000 ton Ethylene Dichloride (EDC) per tahun, fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan kimia dan mendukung sektor industri, termasuk pemurnian nikel serta produksi baterai kendaraan listrik.

Selain itu, melalui anak usaha investasi infrastrukturnya, PT Chandra Daya Investasi (CDI), Chandra Asri juga memperoleh pinjaman berjangka tujuh tahun senilai Rp2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dana ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis infrastruktur, investasi energi terbarukan, pengelolaan air berkelanjutan, serta efisiensi energi.

Sepanjang 2024, Chandra Asri juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan memperoleh berbagai penghargaan, termasuk Green PROPER untuk lokasi Ciwandan dan Pulo Ampel, serta Penghargaan Subroto 2024 atas kontribusi dalam pengurangan emisi.

Perusahaan juga memperluas investasinya ke sektor biofuel melalui TUKR, unit pengumpulan minyak goreng bekas yang akan diolah menjadi bahan bakar hijau.

Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan bersih TPIA pada 2024 tercatat USD1,78 miliar, turun 17,4% dari tahun sebelumnya, yang dipengaruhi oleh gangguan pasokan dan permintaan global. EBITDA juga mengalami penurunan 41,5% menjadi USD76,1 juta akibat penyesuaian operasional dan pemeliharaan fasilitas produksi.

Namun, dengan likuiditas yang kuat dan berbagai inisiatif strategis yang dijalankan, Chandra Asri optimistis dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitasnya dalam jangka panjang.

(dhf)

No more pages
Ramadan 2025