Logo Bloomberg Technoz

Royalti Naik, ESDM Janji Tak Akan Ada Tambang Tutup & PHK Massal

Mis Fransiska Dewi
19 March 2025 09:00

Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ekskavator bekerja di tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno memastikan rencana penyesuaian tarif royalti tidak akan berdampak pada tutupnya operasional tambang hingga memicu terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

“Pada akhirnya kami tidak ingin industri pertambangan ini akan tutup dengan adanya kenaikan dari royalti itu sendiri dan malah menimbulkan pengangguran,” kata Tri di agenda Mining Forum 2025, dikutip Rabu (19/3/2025).

Dia mengakui usulan kenaikan tarif royalti minerba masih perlu dievaluasi. Namun, dia menggarisbawahi sebelum menaikkan atau menurunkan tarif royalti, pemerintah telah mempertimbangkan banyak hal di antaranya persoalan laporan keuangan perusahaan.

“Pastilah kami [pertimbangkan] minimal data dan informasi terkait dengan laporan keuangan perusahaan [yang] kami bedah,” ujarnya. 

Truk berjalan di sepanjang lintasan tambang nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan./Bloomberg-Dimas Ardian

Potensi penutupan operasional tambang dan gelombang PHK diungkapkan oleh Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI).