Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara anjlok pada perdagangan kemarin. Koreksinya cukup dalam hingga menjadi pencapaian (milestone) baru.

Pada Selasa (18/3/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini ditutup di US$ 97,1/ton. Jatuh 3,62% dan menjadi yang terendah sejak Mei 2021 atau hampir 4 tahun terakhir.

Dalam seminggu ini, harga batu bara ambruk 7,44% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga minus 6,18%.

Sepanjang 2025 (year-to-date). harga si batu hitam ambrol 22,48%. Setahun ini, harga amblas 24,96%.

Harga batu bara tetap jatuh meski ada sentimen positif. Dunia masih belum bisa lepas dari ketergantungan akan energi fosil ini. 

Bahkan di Amerika Serikat (AS), batu bara masih mendapat tempat, Presiden Donald Trump menegaskan bahwa Negeri Paman Sam akan membangun pembangkit listrik bertanaga batu bara yang lebih ramah lingkungan.

“Saya merestui pemerintah untuk segera memproduksi energi dengan batu bara yang bersih dan indah,” tegas Trump dalam cuitan di media sosial.

US Energy Information Administration (EIA) mencatat, batu bara memiliki peran 15% dalam total pembangkitan listrik di AS tahun lalu. Turun drastis dibandingkan lebih dari 50% pada tahun 2000.

Pertambangan batu bara./Bloomberg-Ferley Ospina

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana dengan perkiraan harga batu bara hari ini? Apakah bisa lebih murah lagi atau malah mampu bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara berada di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 25,77.

RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau di bawah 30 maka artinya sudah jenuh jual (oversold).

Adapun indikator Stochastic RSI sudah berada di 6,03. Jauh di bawah 20, yang berarti sangat oversold.

Dengan demikian, sebenarnya harga batu bara berpeluang naik. Koreksi yang sudah begitu dalam membuat harga komoditas ini berpeluang mencetak technical rebound.

Cermati pivot point di US$ 99/ton. Jika tertembus, maka target resisten terdekat adalah US$ 102/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga batu bara menuju MA-50 di US$ 108/ton.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 95/ton. Jika tertembus, maka support berikutnya ada di US$ 91/ton.

(aji)

No more pages