Bessent mengakui bahwa mungkin akan ada "jeda" dalam pertumbuhan ekonomi saat AS beralih dari ketergantungan pada belanja pemerintah. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintahan Trump berkomitmen untuk mengendalikan pengeluaran, membawa kembali industri manufaktur ke dalam negeri, dan membuat biaya hidup lebih terjangkau bagi masyarakat pekerja.
Tarif Timbal Balik
Terkait kebijakan tarif timbal balik yang akan diumumkan pada 2 April, Bessent menyatakan bahwa ia belum melihat angka pastinya. Namun, ia menjelaskan bahwa setiap mitra dagang akan diberikan tarif tertentu berdasarkan perhitungan pemerintah AS.
“Apa yang akan terjadi pada 2 April—setiap negara akan menerima angka yang menurut kami mencerminkan tarif mereka,” katanya. “Bagi beberapa negara, tarifnya bisa sangat rendah. Bagi negara lain, bisa cukup tinggi.”
Bessent optimistis bahwa beberapa negara mungkin dapat menghindari tarif timbal balik jika mereka telah mencapai kesepakatan sebelumnya. Sementara itu, negara-negara lain dapat mencoba bernegosiasi untuk menurunkan tarif mereka setelah menerima angka yang ditetapkan oleh AS.
Investasi ke Luar Negeri
Selain kebijakan tarif, Bessent juga mengungkapkan bahwa Departemen Keuangan AS sedang bekerja sama dengan Kongres untuk menyusun undang-undang baru yang akan semakin membatasi investasi AS ke China.
Pemerintahan Biden sebelumnya telah mengeluarkan perintah eksekutif pada tahun 2024 yang mewajibkan penyaringan dan pelaporan terhadap beberapa investasi AS ke China. Namun, beberapa anggota parlemen yang bersikap lebih keras terhadap China mendesak Departemen Keuangan untuk mengambil langkah lebih lanjut.
“Kami akan memastikan bahwa investasi ke luar negeri tidak berbalik digunakan untuk merugikan kami,” kata Bessent. “Kami akan terus menyelidiki hal ini dan, jika diperlukan, akan memblokir investasi tersebut.”
(bbn)