Begitu juga tenor lebih panjang seperti FR0106 (15Y), juga FR0105 (40Y) dengan incoming bids masing-masing Rp1,93 triliun dan Rp755 miliar. Bandingkan dengan lelang SUN sebelumnya dengan penawaran masuk untuk dua seri itu masing-masing mencapai Rp4,33 triliun dan Rp2,58 triliun.
Adapun untuk seri FR0102 (30Y), hanya diminati Rp252 miliar, anjlok dalam dibanding lelang sebelumnya dengan incoming bids hampir Rp1 triliun.
Sementara seri FR0107 (20Y) mencatat kenaikan minat dengan incoming bids mencapai Rp4,28 triliun dalam lelang hari ini, dibandingkan lelang sebelumnya hanya Rp2,59 triliun. Untuk seri ini, pemerintah akhirnya menaikkan penjualan menjadi Rp4,1 triliun dari sebelumnya 'hanya' Rp2,25 triliun.
Minat yang melemah dalam lelang SUN hari ini membuat Kementerian Keuangan akhirnya hanya memenangkan sejumlah Rp28 triliun, lebih kecil dibanding lelang SUN sebelumnya di mana nilai penerbitan mencapai Rp30 triliun. Namun, penjualan SUN di pasar primer hari ini lebih tinggi dibanding target indikatif yang sebesar Rp26 triliun.
Lelang SUN hari ini menjadi yang terakhir pada kuartal 1-2025. Nilai penjualan di pasar perdana SUN hari ini membawa total penerbitan SUN (gross) selama kuartal pertama mencapai Rp222,2 triliun, sedikit di bawah target Kemenkeu sebesar Rp228 triliun.
Apabila menghitung sekalian termasuk penerbitan SBN ritel dan global bond, total gross issuance SBN pada kuartal pertama tahun ini telah mencapai Rp315,4 triliun.
"Persepsi investor terhadap pasar obligasi RI tetap positif dibandingkan terhadap pasar saham yang mengalami penurunan akibat kekhawatiran terhadap situasi ekonomi dan politik," kata tim analis Mega Capital Sekuritas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menggelar taklimat media mendadak mengumumkan hasil lelang SUN reguler hari ini, menyatakan, hasil lelang SUN hari ini sangat baik. Itu menurut Ani, demikian menteri veteran ini biasa disapa, merupakan tanda bahwa "investor merasa nyaman dan percaya diri dengan pengelolaan anggaran negara."
"Pemerintah tidak perlu memberikan premi tinggi pada investor dan menunjukkan bahwa investor nyaman serta yakin dengan pembiayaan kita," jelas Ani.
Tidak mundur
Dalam taklimat media pengumuman hasil lelang SUN yang jarang dilakukan, Sri Mulyani secara khusus menepis spekulasi yang merebak di pasar bahwa ia akan mundur dari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.
"Saya tegaskan bahwa saya di sini, saya berdiri di sini, dan saya tidak akan mengundurkan diri. Saya tetap fokus menjalankan tugas dan amanh presiden untuk mengelola keuangan negara secara profesional," kata Sri Mulyani yang berdinas melayani tiga presiden sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Terkait anjloknya pasar saham hari ini yang sempat berbuah trading halt, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan memantau perkembangan global dan domestik secara seksama. Ia juga menanggapi kekhawatiran investor tentang pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara dan bagaimana itu akan mempengaruhi perusahaan pelat merah alias BUMN.
"Kami akan memastikan pengelolaannya transparan dan profesional," kata Sri Mulyani.
Dalam penutupan pasar hari ini, IHSG ditutup 3,84% setelah sebelumnya ambles lebih dari 7% hingga memicu penghentian perdagangan sementara. Kejatuhan IHSG menjadi hal langka di kawasan Asia di mana bursa saham kebanyakan ditutup hijau.
Sedangkan rupiah, sempat terjerembab di level Rp16.475/US$ sebelum akhirnya diintervensi oleh Bank Indonesia dan akhirnya ditutup di level Rp16.425/US$, melemah ketiga terdalam di Asia.
Adapun pasar surat utang negara, pada penutupan sesi sore, seperti melansir data OTC Bloomberg, yield 10Y naik 3,5 basis poin menyentuh 7,029%. Lalu, tenor 2Y naik 1,8 basis poin, disusul oleh tenor 15Y naik 3,4 basis poin dan 20Y serta 30Y sama-sama naik 1,2 basis poin.
(rui)