Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menilai fundamental ekonomi Indonesia terbilang kuat. Hal ini disampaikan meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun hingga 6,02% hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan atau menerapkan trading halt.
Menurut dia, penurunan IHSG pada hari ini terjadi akibat volatilitas yang terjadi di pasar saham berbagai negara. Dia mengklaim, pasar saham negara lain terlebih dahulu turun pada beberapa pekan ini, sementara Indonesia diduga baru terjadi pada hari ini.
“Kalau dari segi fundamental kuat, kalau penurunan ini kan diberbagai negara saham naik turun biasa. Saat saham-saham yang negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin kemarin kita belum terlau kena, baru berimbas satu dua hari ini,” kata Airlangga di Istana Negara, Selasa (18/3/2025).
Ketika disinggung salah satu penyebab penurunan IHSG akibat adanya isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Airlangga menegaskan telah menghubungi Sri Mulyani siang hari tadi dan Bendahara Negara menegaskan akan bekerja secara penuh.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga membantah isu dirinya akan mundur dari Kabinet Merah Putih dalam waktu dekat. “Pertama, saya tetap bekerja konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur,” ucap dia.
“Bu Sri Mulyani juga sudah saya komunikasi tadi siang, beliau juga sedang bekerja penuh. Jadi hoax itu."
Lebih lanjut, Airlangga memandang turunnya IHSG dipengaruhi sikap pasar yang tengah menunggu hasil Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral Amerika Serokat (AS), yang akan menentukan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR).
Selain itu, dia memandang pasar juga akan memantau keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar Rabu (19/3/2025). Dimana pasar akan menanti apakah BI akan memangkas suku bunga acuannya, atau masih menahannya.
“Yang ketiga ada saham-saham yang turun mungkin karena laporan keuangannya atau informasinya keluar, ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam,” ujar dia.
Kejatuhan IHSG pada tutup perdagangan semakin berlanjut usai Trading Halt 30 menit. IHSG ditutup turun hingga 395,86 poin atau 6,12% ke level 6.076,08 di Selasa (18/3/2025), sekaligus menjadi yang terendah sejak September 2021 atau terlemah dalam 4 tahun perdagangan saham.
Sepanjang perdagangan pagi hingga siang hari ini IHSG makin anjlok ke zona merah, dengan tekanan jual yang makin deras, rentang perdagangan terjadi pada area level 6.465,22 sampai dengan terendahnya hingga menyentuh 6.011,84.
(azr/frg)