Jessica Nix - Bloomberg News
Bloomberg, Angka kelahiran di AS pada tahun 2023 turun ke level terendah dalam lebih dari 40 tahun, menunjukkan bahwa semakin banyak keluarga Amerika yang memilih untuk memiliki lebih sedikit anak.
Berdasarkan laporan yang dirilis Selasa oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS (NCHS), total kelahiran sepanjang tahun lalu mencapai 3,596 juta bayi, turun 2% dibandingkan 2022. Data ini mengonfirmasi laporan awal yang telah dipublikasikan tahun sebelumnya.
Kelahiran telah menurun secara global karena ketidakstabilan politik dan ketidakpastian yang membuat banyak orang enggan untuk memiliki anak. Awal bulan ini, Uni Eropa melaporkan bahwa angka kelahiran pada tahun 2023 turun menjadi 3,6 juta - penurunan 5% yang belum pernah terjadi selama lebih dari enam dekade. Jumlah bayi yang lahir di China tahun lalu mencapai 9,5 juta, yang merupakan angka terendah kedua sejak negara itu berdiri tahun 1949.
Menurut Sarah Hayford, Direktur Institut Riset Kependudukan di Ohio State University, banyak warga AS menunda punya anak karena tingginya biaya kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri maupun anak-anak mereka. Selain itu, faktor ketidakpastian politik, ekonomi, dan bahkan perubahan iklim juga turut berkontribusi terhadap keputusan ini.
“Ketika orang merasa khawatir tentang masa depan, mereka sering menunda untuk memiliki anak,” katanya.
Pada tahun 2023, tingkat kelahiran di AS untuk wanita usia subur mengalami penurunan atau tetap stabil di berbagai kelompok usia, mengikuti tren dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan terbesar terjadi pada wanita berusia 15 hingga 24 tahun, yang kemungkinan disebabkan oleh lebih banyaknya wanita muda yang memilih untuk fokus pada pendidikan sebelum menjadi orang tua, kata Sarah Hayford. Laporan tersebut juga mencatat bahwa usia rata-rata wanita melahirkan anak pertama kini mencapai 27,5 tahun—angka tertinggi yang pernah tercatat di AS.
Selain itu, menurut para peneliti tingkat kelahiran remaja turun 4% dibandingkan tahun 2022 dan telah mengalami penurunan drastis sebesar 68% sejak tahun 2007.
Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat kesuburan total di AS kini berada di angka 1,6 kelahiran per wanita. Angka ini terus menurun sekitar 2% setiap tahun sejak 2008. Dengan tingkat kelahiran yang semakin rendah, AS kemungkinan harus mengandalkan imigrasi untuk menjaga kestabilan populasinya.
Laporan ini disusun oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) berdasarkan data akta kelahiran.
(bbn)