Logo Bloomberg Technoz

IHSG Diselimuti Sentimen Negatif, Waspadai Support 6.000

Muhammad Julian Fadli
18 March 2025 16:05

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melaju di zona negatif pada perdagangan Sesi II sore hari. IHSG masih diselimuti sentimen dari dalam negeri yang menekan psikologis investor. Dalam situasi saat ini, analis menyebut waspadai support IHSG di 6.000.

Pada Selasa (18/3/2025), IHSG terjerembab di posisi 6.202,29 pada perdagangan Sesi II. Melemah 4,17% dan 269,65 poin dibandingkan hari sebelumnya. Posisi tersebut sedikit membaik, dibandingkan dengan level terendahnya IHSG yang sempat ambles mencapai 7,1% pagi dan siang tadi.

IHSG Masih Tertekan 4% (Bloomberg)

Posisi terendah IHSG hari ini ada di 6.011,84 sedangkan tertinggi sempat di 6.465,22. Volume perdagangan tercatat melibatkan 27,31 miliar saham. Dengan nilai perdagangan Rp17,5 triliun.

Sejumlah saham mencatat penurunan luar biasa dan menjadi top losers. Di antaranya adalah saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang ambles 20,3%, saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) jatuh mencapai 20% dan 19,1% serta saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) drop 16,1%.

Menyusul saham PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) yang turun 15,8%, saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) ambles 15%, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) tumbang 12,8%.