Trump Tutup VOA & RFA, Ribuan Karyawan Diberhentikan
News
18 March 2025 15:00

Philip J. Heijmans - Bloomberg News
Bloomberg, Langkah Presiden AS Donald Trump untuk menutup lembaga yang mengawasi Voice of America (VOA) dan Radio Free Asia (RFA) mendapat pujian dari China dan Kamboja, yang selama ini kerap mengkritik media milik pemerintah AS tersebut.
Mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengapresiasi keputusan Trump yang disebutnya sebagai langkah dalam memerangi berita bohong dengan menutup US Agency for Global Media (USAGM). Sementara itu, media pemerintah China, Global Times, menyambut baik keputusan tersebut dalam editorialnya, menyebut VOA sebagai "pabrik kebohongan" yang kerap "memicu konflik, memecah belah masyarakat, hingga terlibat dalam upaya perubahan rezim."
“Kita harus sangat mengapresiasi Presiden Donald Trump atas keberaniannya memimpin dunia dalam memerangi berita palsu, dimulai dari media yang didanai pemerintah AS,” tulis Hun Sen dalam unggahan Facebook pada Senin malam (17/03/2025). “Ini adalah kontribusi besar dalam mengeliminasi berita bohong.”
Trump menandatangani perintah eksekutif pada Jumat (14/03/2025) untuk memangkas cakupan delapan lembaga federal, termasuk US Agency for Global Media (USAGM) yang mengelola VOA, RFA, Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), serta beberapa organisasi berita lainnya.