Meningkatnya pengangguran menambah frustrasi dan kecemasan yang dirasakan kaum muda atas karier dan status sosial ekonomi mereka. Musim panas lalu, terjadi demo besar-besaran tentang pengendalian Covid di beberapa universitas yang jarang terjadi di negara itu. Adapun banyak juga yang kecewa karena kurangnya kesempatan setelah PHK massal di industri yang dulunya populer seperti teknologi dan pendidikan.
Para pemimpin negara tampaknya sangat menyadari risiko meningkatnya pengangguran. Bulan lalu, Menteri Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial China Wang Xiaoping menggambarkan stabilisasi pekerjaan sebagai tanggung jawab politik utama.
Pihak berwenang telah mengambil beberapa langkah dalam beberapa minggu terakhir untuk mencoba dan menghentikan pengangguran kaum muda yang tidak terkendali. Pemerintah telah meminta BUMN untuk mempekerjakan lulusan tahun ini setidaknya sebanyak yang mereka lakukan tahun lalu.
Dewan Negara, kabinet China, pada bulan lalu juga menerbitkan rencana yang menjabarkan langkah-langkah untuk memperluas perekrutan dan memberikan subsidi kepada pemberi kerja untuk memberi insentif agar mereka mempekerjakan lebih banyak orang.
Michael Hirson, kepala penelitian China di 22V Research, dalam sebuah catatan penelitian mengatakan langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa pemerintah berfokus pada solusi administrasi struktural dan langsung ketimbang menggunakan stimulus yang berbasis luas untuk menyerap pekerjaan.
Dan tingkat pengangguran kaum muda di China sendiri “merupakan masalah struktural sebagai siklus,” katanya.
Keterampilan Tak Cocok
Louis Kuijs, kepala ekonom untuk Asia Pasifik di S&P Global Ratings mengatakan bahwa banyak perusahaan tetap berhati-hati dalam meningkatkan belanja modal atau mempekerjakan lebih banyak orang.
Duncan Wrigley, kepala ekonom China di Pantheon Macroeconomics mengatakan bahwa meningkatnya tingkat pengangguran kaum muda juga mungkin karena "ketidakcocokan keterampilan" di pasar tenaga kerja. Hal ini karena pembukaan kembali China tampaknya cenderung lebih menguntungkan perusahaan sektor jasa kelas bawah dan tidak banyak pekerjaan tersedia bagi mereka yang lebih berpendidikan.
Beberapa ekonom, meski begitu, tidak terlalu khawatir dengan prospek pasar kerja China
Ekspansi ekonomi China seharusnya masih "cukup kuat" untuk menurunkan tingkat pengangguran secara keseluruhan, yang akan mendorong turunnya pengangguran kaum muda, kata Christopher Beddor, wakil direktur riset China di Gavekal Dragonomics.
Beddor juga mengatakan bahwa secara umum, lapangan kerja generasi muda cenderung terkonsentrasi di sektor jasa sehingga fakta bahwa pemulihan bergantung pada konsumsi jasa yang kuat pada akhirnya akan membantu menurunkan tingkat pengangguran secara keseluruhan untuk kelompok tersebut.
--Dengan asistensi dari Phila Siu.
(bbn)