Penurunan impor mencerminkan penurunan harga komoditas karena dampak perang Rusia-Ukraina belakangan tidak lagi terlalu membebani biaya energi.
Kinerja impor yang melempem tersebut kemungkinan membantu meredam dampak perlambatan ekonomi global di tengah pengetatan moneter bank sentral yang sedang berlangsung. Bank-bank sentral di negara maju masih menaikkan suku bunga, meskipun ada pandangan yang meningkat bahwa siklus kenaikan suku bunga akan segera berakhir.
Kinerja impor yang turun juga membantu mengurangi defisit perdagangan Jepang yang berkepanjangan. Defisit neraca perdagangan menyusut menjadi 432,4 miliar yen (US$3,1 miliar) pada bulan April, yang terkecil dalam lebih dari setahun.
Apa kata Ekonom Bloomberg?
"Pengeluaran konsumen yang lamban mungkin lebih dominan, menekan total impor."
— Taro Kimura, ekonom
(bbn/rui)