Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengklaim propaganda di media sosial untuk menarik tabungan dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak berdampak signifikan pada kondisi simpanan di masing-masing perseroan. 

Sekadar catatan, ajakan untuk menarik tabungan dari bank BUMN gencar digaungkan netizen di media sosial. Hal tersebut lantaran pemerintah mengumumkan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan mengelola dana dividen BUMN.

Direktur Group Riset LPS Seto Wardono mengatakan LPS tidak melihat adanya penurunan simpanan yang signifikan di bank BUMN. Menurutnya, data hingga saat ini menunjukan kondisi simpanan di bank BUMN yang masih bagus.

"Kan kelihatan kalau bank, kalau ada nasabah tarik langsung anjlok simpanannya. Namun kalau dari bank BUMN tidak kelihatan sejauh ini," ujar Seto saat ditemui di sela taklimat media, dikutip Selasa (18/3/2025).

Kendati demikian, Seto belum membagikan data kondisi simpanan di bank Himbara, yang diklaim tidak mengalami penurunan signifikan karena seruan tarik tabungan. 

Menyitir laporan keuangan, jumlah dana pihak ketiga (DPK) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah Rp1.360,15 triliun pada Januari 2025. Angka ini turun 1,57% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Rp1.381,84 triliun per Januari 2024. 

Selanjutnya, DPK dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah Rp774,27 triliun per Januari 2025. Angka ini turun 0,14% (yoy) dibandingkan dengan Rp775,34 triliun per Januari 2024. 

Di lain sisi, DPK dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah Rp1.394,4 triliun per Januari 2025. Angka ini meningkat 15,15% (yoy) dibandingkan dengan Rp1.210,9 triliun pada Januari 2024. 

Terakhir, DPK dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah Rp374,45 triliun pada Januari 2025. Angka ini meningkat 8,78% (yoy) dibandingkan dengan Rp344,24 triliun pada Januari 2024.

(lav)

No more pages