Bloomberg Technoz, Jakarta - Kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut hingga perdagangan pagi hari ini, Selasa (18/3/2025). Sampai dengan pukul 9.38 WIB, IHSG ambles 2,46% ke posisi 6.312.
Volume transaksi tercatat mencapai 6,25 miliar saham yang didominasi oleh tekanan jual, dengan nilai transaksi mencapai Rp3,28 triliun. Frekuensi yang terjadi sebanyak 314 ribu kali diperjualbelikan.

Adapun sebanyak 351 saham mengalami pelemahan, dan hanya 138 saham yang menguat. Sedangkan 155 saham tidak bergerak.
Sejumlah saham menjadi pemberat laju IHSG pada perdagangan Sesi I di pagi hari ini, termasuk saham Big Caps, yaitu saham DCII, BREN, TPIA, hingga saham PANI.
Yang jadi perhatian, saham-saham teknologi, saham barang baku, dan saham energi jadi pemberat IHSG sepanjang 30 menit perdagangan usai pembukaan hari ini.
Ketiga kumpulan saham tersebut turun masing-masing mencapai 10,8%, 3,11%, dan 2,22%.
Melemahnya IHSG yang begitu dalam merupakan efek secara langsung dari turunnya sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Selasa (18/3/2025).
- DCI Indonesia (DCII) menekan 38,46 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) menekan 16,48 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) menekan 9,77 poin
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menekan 7,73 poin
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menekan 5,27 poin
- Bank Central Asia (BBCA) menekan 4,91 poin
- Bank Mandiri (BMRI) menekan 4,49 poin
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menekan 3,82 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menekan 3,68 poin
- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) menekan 2,75 poin
(fad)