Logo Bloomberg Technoz

Fares Akram dan Ethan Bronner - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji pemerintahannya akan menyerang Hamas "dengan kekuatan militer yang semakin meningkat" saat Israel melancarkan berbagai serangan militer di Gaza dan gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan tampaknya akan segera berakhir.

Penduduk Palestina melaporkan sejumlah serangan udara Israel di beberapa wilayah Gaza pada Selasa (18/3/2025) pagi. Pernyataan dari Israel mengonfirmasi serangan-serangan tersebut terjadi di seluruh wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan 44 orang telah tewas.

Langkah ini merupakan respons atas "penolakan Hamas yang berulang kali untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya pada semua proposal yang diterimanya dari Utusan Presiden AS Steve Witkoff dan dari para mediator," kata Kantor PM Israel dalam pernyataannya. "Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat."

Serangan itu merusak gencatan senjata yang menghentikan sementara pertempuran selama 15 bulan, yang telah menghancurkan Gaza. Pengeboman itu merupakan yang paling ganas sejak gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, Qatar, dan negara-negara lain mulai berlaku pada Januari.

Hamas mengeluarkan pernyataan setelah Israel mulai menyerang Gaza kembali, dikatakan bahwa Netanyahu telah memutuskan untuk "membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang membuat nasib para tahanan di Gaza tidak jelas."

Berbagai serangan itu merupakan tanda terbaru bahwa konflik Timur Tengah, yang meletus setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 terhadap Israel, kembali meningkat. AS pekan ini meningkatkan serangan ke target-target Houthi di Yaman.

Puing-puing di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa serangan balik ke Houthi tidak akan "berhenti," kecuali serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dihentikan.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam wawancara dengan Fox News mengatakan bahwa pemerintahan Trump sudah dimintai pendapatnya mengenai serangan terbaru Israel di Gaza.

"Seperti yang telah ditegaskan oleh Presiden Trump: Hamas, Houthi, Iran, semua pihak yang berusaha meneror bukan hanya Israel, tetapi juga AS, akan mendapatkan ganjaran yang setimpal," kata Leavitt. "Semua akan hancur berantakan."

Pada Senin (17/3/2025), Hamas mengklaim Israel gagal memenuhi komitmennya pada tahap pertama gencatan senjata, secara khusus menyinggung penahanan barang-barang tempat penampungan dan keputusan Israel menutup titik-titik penyeberangan untuk pengiriman bantuan pada awal bulan.

Pada tahap pertama perjanjian, yang berakhir awal bulan ini, Hamas membebaskan lebih dari 30 sandera Israel dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

Sebagai bagian dari tahap tersebut, Israel menarik pasukannya dari koridor Netzarim, rute strategis yang membagi Gaza menjadi dua bagian, sehingga ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi bisa kembali ke rumah mereka yang tersisa di bagian utara.

(bbn)

No more pages
Ramadan 2025