Logo Bloomberg Technoz

Optimisme China & Pesimisme AS Justru Gairahkan Negara Berkembang

News
18 March 2025 08:20

Ilustrasi Bendera AS dan China (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Bendera AS dan China (Sumber: Bloomberg)

Marcus Wong, John Cheng dan Nicolle Yapur—Bloomberg News

Bloomberg, Aset-aset pasar negara berkembang naik pada hari Senin karena para trader mengkalibrasi ulang pertaruhan penurunan suku bunga setelah rilis data ekonomi yang mengecewakan dari Amerika Serikat (AS). Pada bagian lain, berita seputar janji stimulus China juga memperkuat saham-saham dan komoditas Asia.

Penjualan ritel AS naik namun tidak seperti perkiraan pada Februari dan bulan sebelumnya direvisi lebih rendah untuk menandai penurunan terbesar sejak Juli 2021. Bersama dengan laporan terbaru lainnya, data tersebut memperkuat argumen bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih agresif dari yang diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang, mengangkat mata uang negara-negara berkembang sekaligus menekan dolar.

Indeks mata uang negara berkembang naik sebanyak 0,2% sebelum memangkas beberapa kenaikan menjelang akhir sesi, sementara dolar AS turun ke level terendah dalam empat bulan terakhir. 

“Ini adalah jeda dari pesimisme yang terlihat minggu lalu. Beberapa minggu yang lalu, pasar tampak yakin bahwa tidak ada pemangkasan yang akan dilakukan oleh Federal Reserve, dan kini pertaruhan telah meningkat karena kemungkinan resesi juga ada di benak setiap investor dan ekonom,” kata Juan Perez, direktur perdagangan di Monex AS.