“Kami bangga menjadi mitra Ghana dalam mengatasi kondisi ekonomi dan keuangan yang sulit yang dihadapi negara ini,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam sebuah video yang diposting di akun Twitternya. “Keputusan hari ini juga merupakan tonggak utama bagi Kerangka Bersama G-20.”
Ghana merestrukturisasi utangnya di bawah Common Framework sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengamankan program IMF.
Mekanisme tersebut berupaya meningkatkan koordinasi antara Paris Club, kelompok negara-negara kaya lama pemberi pinjaman dan negara kreditur baru seperti China, yang sampai saat ini tercatat sebagai pemberi pinjaman terbesar bagi negara-negara berkembang.
Zambia dan Ethiopia juga menggunakan Common Framework tersebut untuk mencoba memperbaiki masalah utang mereka setelah perekonomian rusak oleh dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
Perjanjian kreditur bilateral untuk membantu membuat utang Ghana berkelanjutan “menandakan kemajuan penting” dalam kerangka kerja tersebut, kata Georgieva.
Keputusan sulit
Ghana mengambil keputusan ekonomi yang sulit, termasuk menaikkan pajak dan menimbulkan kerugian pada investor domestik, untuk mengamankan paket dari IMF tersebut. Dukungan dana datang setelah negara itu pekan lalu meraih jaminan keuangan dari kelompok kreditur bilateral yang diketuai bersama oleh China dan Prancis.
“Program pertumbuhan dan reformasi kami yang kuat, ditambah dengan kesepakatan IMF ini, dengan tegas memposisikan Ghana menuju pemulihan yang tangguh,” kata Kementerian Keuangan Ghana dalam sebuah posting di Twitter.
Pinjaman tersebut akan membantu mengisi kembali cadangan devisa Ghana, yang telah turun hampir 50% dari puncaknya pada Agustus 2021 karena bank sentral menggunakannya untuk mempertahankan cedi.
Negara itu menangguhkan pembayaran sebagian besar utang luar negerinya pada bulan Desember, bahkan ketika berencana untuk memulai negosiasi dengan pemegang eurobond untuk merestrukturisasi $13 miliar utang kepada investor swasta.
"Mengamankan perjanjian restrukturisasi utang yang tepat waktu dengan kreditor eksternal akan sangat penting" untuk implementasi program tersebut, kata IMF dalam pernyataan hari Rabu.
Pencairan dana talangan
Menteri Negara Keuangan Ghana Mohammed Amin Adam mengatakan awal pekan ini pemerintah mengharapkan pencairan lebih lanjut US$600 juta pada bulan November.
Sisanya kemungkinan akan dipinjamkan dalam porsi yang sama sebesar US$350 juta setiap enam bulan, tunduk pada tinjauan IMF, katanya.
Pemerintah juga dalam pembicaraan untuk tambahan US$900 juta dukungan anggaran dari Bank Dunia selama periode tiga tahun.
(bbn/rui)