Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark

Pandangan Yenny Wahid Soal Ibu Bekerja vs Ibu Rumah Tangga 


Yenny Wahid (Bloomberg Technoz/Andrean Kristanto)
Yenny Wahid (Bloomberg Technoz/Andrean Kristanto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perdebatan mengenai ibu bekerja dan ibu rumah tangga seolah tidak ada habisnya. Sering kali muncul dikotomi yang menempatkan ibu bekerja sebagai kurang peduli terhadap keluarga, dan ibu rumah tangga sebagai kurang produktif. Namun, apakah benar harus ada pembagian seperti itu?

Dalam Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark bersama Kode Marketing, Yenny Wahid menyoroti pentingnya menghapus dikotomi antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga, serta memberikan penghargaan kepada semua perempuan atas perannya masing-masing.

"Saya merasa saya tetap ibu rumah tangga penuh walaupun saya bekerja. Kan nggak ada ibu rumah tangga setengah," ujar Yenny Wahid. Menurutnya, istilah yang lebih tepat adalah ibu pencari nafkah dan ibu non-pencari nafkah, bukan sekadar ibu bekerja atau ibu rumah tangga.

Ia juga mengungkapkan bahwa pekerjaan domestik yang dilakukan perempuan sering kali tidak dihargai secara ekonomi, padahal jika dimonetisasi, nilainya sangat besar. "Pekerjaan yang dilakukan di rumah itu kadang nonstop, nggak berhenti, tapi tidak dimonetize. Kalau ini kemudian dimonetizing, keluarga harus membayar jasa yang sama dengan memakai tenaga dari luar. Berapa uang yang harus dikeluarkan?" jelasnya.

Dalam diskusi ini, Sisi Aspasia menyoroti dampak sosial dari stigma terhadap perempuan yang bekerja maupun yang memilih untuk fokus di rumah. Winda Mizwar menambahkan bahwa di era digital ini, perempuan memiliki lebih banyak peluang untuk tetap produktif tanpa harus meninggalkan peran domestik mereka.

Muslim Entrepreneurs (Envato)