Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China masih menjadi negara asal utama impor nonmigas Indonesia dengan pangsa 37,81% pada Februari 2025. 

Kendati demikian, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan nilai impor dari China mengalami penurunan menjadi US$6,05 miliar pada Februari 2025. Angka ini turun secara bulanan (month-to-month/mtm) dibandingkan dengan US$6,34 miliar pada Januari 2024. 

"Secara bulanan, nilai impor nonmigas dari seluruh negara atau kawasan tujuan utama mengalami kenaikan, kecuali dari China," ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/3/2025).

Namun, nilai impornya mengalami peningkatan secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan US$5,92 miliar pada Februari 2024. 

Selain itu, China juga merupakan negara penyumbang defisit perdagangan terdalam pada Februari 2025, yakni US$1,76 miliar. Komoditas utama penyumbang defisit terdalam dari China adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya; mesin dan perlatan mekanis serta bagiannya; dan kendaraan dan bagiannya.