Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo mengungkapkan perseroan akan terus meningkatkan pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) melalui Sahabat AI seiring dengan dampak positif bagi perusahaan dan ekosistem.

Tahun lalu, 14 November, GoTo meluncurkan Sahabat AI, Large Language Model (LLM) open-source yang dikembangkan terutama dalam Bahasa Indonesia - serta bahasa-bahasa daerah lainnya - demi memenuhi kebutuhan lokal.

Sahabat AI diciptakan melalui kemitraan dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), NVIDIA, AI Singapore dan sejumlah institusi Indonesia lainnya, termasuk Kompas Gramedia dan Universitas Indonesia (UI).

Patrick mengatakan Sahabat AI telah menunjukkan hasil yang sangat baik dalam berbagai uji tolak ukur tugas-tugas spesifik dalam Bahasa Indonesia, menunjukkan tingkat akurasi tinggi dalam membaca dan menafsirkan teks lokal dibandingkan dengan model AI global.

Dengan demikian, perseroan sedang mengeksplorasi pemanfaatan Sahabat AI dalam berbagai aplikasi, seperti Chatbot dan teknologi pengenalan karakter optik (optical character recognition atau OCR) untuk menu merchant.

Pengembangan ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan dan menyederhanakan proses merchant onboarding.

Adapun langkah perseroan dalam mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diharapkan akan memberikan keuntungan strategis dan dapat mendukung pengelolaan biaya perusahaan.

Selain dapat mendukung pengelolaan biaya, pengembangan ini juga menjadi wujud komitmen perusahaan dalam mendorong talenta-talenta digital Indonesia.

"Pada akhirnya, kami melihat pengembangan kemampuan AI kami sendiri sebagai keuntungan strategis, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pengguna, dan membina bakat teknologi lokal dalam jangka panjang," kata Patrick, dalam Earnings Call, Rabu pekan lalu (12/3).

Tahun lalu, GoTo mencatatkan pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 15,9 triliun atau naik 8% dibandingkan dengan tahun 2024 (secara aktual).. Beban perseroan juga turun signifikan. Total beban yang dicatat GOTO sepanjang 2024 mencapai Rp 18,1 triliun atau turun 28% dibandingkan tahun 2023.

GOTO mencatatkan rugi usaha Rp 2,2 triliun atau membaik 78% dibanding tahun sebelumnya. Dengan demikian rugi tahun berjalan GOTO pun susut 94% menjadi Rp 5,5 triliun dari tahun sebelumnya merugi sebesar Rp 90,5 triliun.

(tim)

No more pages