Logo Bloomberg Technoz

Impor Barang Konsumsi Turun Tajam, Rupiah Berbalik Lemah

Redaksi
17 March 2025 13:04

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah yang dibuka menguat tadi pagi, akhirnya berbalik tertekan melemah mendekati Rp16.400-an per dolar Amerika Serikat (AS), ketika kinerja dagang Indonesia pada bulan Februari diumumkan oleh Badan Pusat Statistik.

Rupiah terlempar melemah lagi di level Rp16.380/US$, melemah 0,18% dibanding posisi terakhir pada pekan lalu. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam pertama di antara mata uang emerging Asia. Sementara bila memasukkan Jepang, pelemahan rupiah jadi yang kedua setelah yen yang tertekan 0,22% siang ini.

Indeks dolar AS kembali merangkak naik di kisaran 103,78. Pergerakan mata uang Asia yang fluktatif hari ini berlangsung di tengah penantian para pelaku pasar akan kejelasan rencana otoritas Tiongkok menggenjot konsumsi negeri itu.

Pelemahan rupiah siang ini juga berlangsung di kala indeks saham domestik tertekan. IHSG tergerus 1% sampai tengah hari ini. Adapun di pasar surat utang, yield bergerak variatif. Tenor 10Y naik 1,5 basis poin, bersama tenor 3Y yang naik 2,3 basis poin. Sedangkan tenor 2Y turun 1 basis poin.

Para pelaku pasar juga mewaspadai rilis data perdagangan RI yang dilansir pagi tadi. Secara umum, kinerja dagang Indonesia pada Februari sebenarnya positif dengan nilai surplus melampaui perkiraan pasar, mencapai US$ 3,11 miliar, dari prediksi hanya sebesar US$ 2,40 miliar.