Vlad Savov-Bloomberg News
Bloomberg, Permintaan awal untuk iPhone 16e dengan harga US$599 (sekitar Rp9,7 juta) tampak lebih baik ketimbang smartphone murah Apple Inc. sebelumnya, iPhone SE gen 3, terang International Data Corporation (IDC).
Berdasarkan pelacakan IDC, penjualan iPhone 16e 60% lebih kuat dalam tiga hari pembukaannya dibandingkan dengan iPhone SE dari tahun 2022. Meski begitu hal tersebut tidak akan cukup untuk mengubah perkiraan bahwa penjualan Apple di China akan menurun sekitar 2% secara keseluruhan tahun ini.
Apple memang tengah dalam tren penurunan di pasar internasional terbesarnya di dunia, China. Angka pengiriman (shipment) Apple juga relatif stagnan secara global walau masih menjadi pemimpin pasar dengan 232,1 juta unit smartphone, atau mewakili 18,7% pangsa pasar sepanjang tahun lalu. Data pengiriman Apple turun dalam hal jumlah dan persentase dimana dua tahun lalu angkanya di kisaran 234,3 juta (20,1%).
“Persaingan dari Android akan semakin kuat, diperkuat oleh subsidi nasional China yang akan menguntungkan Android secara signifikan dibandingkan Apple,” kata Nabila Popal, direktur senior IDC.
Fakta bahwa iPhone 16e lebih mahal sekitar Rp2,6 juta (jika dikonversikan ke mata uang rupiah), membuat tantangan bisnis di China lebih berat. Android pada saat yang sama menawarkan alternatif perangkat Android yang murah.
Meski mendapati bahwa minat iPhone 16e lebih tinggi di segmen 'murah' Apple, perangkat ini punya banyak keterbatasan mulai dari kapasitas penyimpanan, kemampuan kamera dan fitur AI. Hal yang membuat iPhone 16e lebih sulit untuk dijual di wilayah tersebut.
Pemerintah Cina telah mengalokasikan 300 miliar yuan (lebih dari US$41 miliar) untuk subsidi guna merangsang ekonomi konsumen. Subsidi tersebut diperluas ke smartphone dalam beberapa bulan terakhir dan telah membantu perusahaan seperti Xiaomi Corp. dan vivo memperluas penjualan mereka. Apple sedang berupaya menghadirkan rangkaian Apple Intelligence kepada konsumen China paling cepat pada pertengahan tahun ini, demikian dilaporkan Bloomberg News.
Namun, Apple dapat menutupi kelemahan penjualan melalui model-model lain di wilayah tersebut. “Kita perlu mengingat bahwa ini mungkin hanya akan menjadi sebagian kecil dari volume Apple mengingat banyak konsumen di China yang menekankan pada 'face' - tidak ingin terlihat memiliki iPhone dengan harga yang lebih rendah,” kata Bryan Ma dari IDC.
Menilikke pasar non China, Ma memperkirakan iPhone 16e akan menyumbang seperlima dari penjualan iPhone di India pada paruh kedua tahun ini.
Apple melaporkan bahwa penjualan di China turun sekitar 11% selama liburan, dengan iPhone kemungkinan besar berkontribusi pada sebagian besar kekurangan tersebut. Perusahaan memperkirakan bahwa pendapatan secara keseluruhan akan tumbuh secara marjinal pada periode saat ini.
iPhone 16e perdana dijual pada 28 Februari silam dengan pemesanan awal pada 21 Februari. Ukuran layar 6,1 inci lengkap dengan Face ID namun tanpa Dynamic Island dan belum mendukung pengisian daya nirkabel magnetik MagSafe. iPhone 16e memiliki kamera 48 megapiksel, namun menyematkan cip A18 (sama dengan iPhone 16) dan port pengisian daya USB-C. Modem di perangkat ini didukung secara internal, menggantikan komponen kunci dari Qualcomm Inc. dalam perubahan yang telah lama ditunggu-tunggu.
Tahun 2025 Apple menyiapkan seri 17 dengan salah satu modelnya berbentuk ramping dan bobot ringan, iPhone 17 Air. Selama kuartal akhir lalu, periode liburan penjualan perangkat Apple turun 1% dan iPhone 16 gagal menarik minat pembeli.
(bbn)