Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad juga mengatakan, permintaan kebutuhan ban di Arab Saudi memang akan terus meningkat. Hal ini dipicu karena mayoritas masyarakat Arab Saudi selalu menggunakan mobil pribadi sebagai alat transportasi.
“Saat berkendara menggunakan mobil, masyarakat Arab Saudi merasa nyaman dengan air conditioner (AC). Khususnya pada iklim Arab Saudi yang cukup panas. Suhu harian rata-ratanya di atas 40 derajat celcius. Bahkan, saat puncak musim panas suhunya mencapai 45─47 derajat celcius,” kata Abdul.
Sebelumnya, CEO Kingdom Tyres pun mengatakan, tawaran kerja sama ini memang bertujuan memenuhi kebutuhan ban di wilayah Gulf Cooperation Council (GCC), Asia Selatan, Eropa, dan Afrika. Sesuai "Visi 2030" Arab Saudi, Kingdom Tyres memang diharapkan akan menjadi pemimpin global di industri ban melalui inovasi, keberlanjutan, dan diversifikasi.
“Kami akan memprioritaskan perusahaan ban dari Indonesia sebagai mitra kerjasama. Selain itu, kami juga telah mempersiapkan diri dengan meluncurkan terobosan revolusi di industri ban Arab Saudi bersama dengan calon mitra dari Indonesia,” kata Sulton.
Kingdom Tyres sendiri telah bermitra dengan High Institute for Elastomer Industries (HIEI), afiliasi dari SABIC dan Exxon Mobil. HIEI rencananya akan menyediakan tenaga profesional yang akan mengoperasikan teknologi manufaktur ban yang berkualitas tinggi, riset dan pengembangan, serta konsultasi dan layanan pengujian terbaru dalam hal teknologi.
Kingdom Tyres sendiri adalah anak perusahaan dari Kingdom Group, sebuah perusahaan investasi berpengalaman di bidang manufaktur. Beberapa produknya seperti cat, periklanan, perusahaan baja, perusahaan real estat, pembuatan moduler-moduler listrik perumahan, energi terbarukan, dan konstruksi kereta api metro.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, total perdagangan non-migas Indonesia dan Arab Saudi mencapai US$0,74 miliar, pada Januari-Maret 2023. Nilai ini naik 12,20% dibandingkan periode yang sama yaitu US$0,66 miliar, pada Januari-Maret 2022.
Sementara itu, total perdagangan non migas pada 2022 sebesar US$2,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi senilai US$2,02 miliar dan impor Arab Saudi ke Indonesia senilai US$0,91 miliar.
(frg)