Logo Bloomberg Technoz

Meski Trump Gencar Kenakan Tarif, Ekspor RI ke AS Masih Surplus

Dovana Hasiana
17 March 2025 12:20

Ilustrasi ekspor impor atau ekonomi China. (Bloomberg)
Ilustrasi ekspor impor atau ekonomi China. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca dangang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) tercatat masih mengalami surplus terbesar dibandingjkan dengan mitra dagang lainnya. Ini menunjukkan belum ada penerapan tarif yang signifikan terhadap produk-produk Indonesia yang di ekspor ke negara tersebut. 

Neraca dagang Indonesia dengan AS sepanjang Februari 2025 mencapai US$1,57 miliar. Setelah AS, tiga besar mitra dagang dimana Indonesia mengalami surplus, India senilai US$1,27 miliar dan Filipina senilai US$753,3 juta.

"Komoditas penyumbang surplus Februari 2025, negara Amerika Serikat tentu surplus didorong mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan asesoris (rajutan) dan alas kaki," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, saat menyampaikan rilis neraca dagang Indonesia Februari 2025, Senin (17/3/2025). 

Neraca Perdagangan Nonmigas Indonesia menurut Negara (Juta US$) (Dok. BPS)

Sedangan tiga negara yang tercatat Indonesia mengalami defisit terbesar yaitu, China senilai US$1,76 miliar, Australia defisit US$428,6 juta dan Brasil senilai US$168 juta.  

Surplus dagang Indonesia ke India disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral terutama batu bara, lemak dan minyak hewan nabati terutama CPO (crude palm oil), besi dan baja.