Surplus Neraca Dagang RI Susut Februari 2025, Migas Defisit Tajam
Dovana Hasiana
17 March 2025 11:52

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$3,12 miliar pada Februari 2025, menurun US$380 juta secara bulanan (month-to-month/mtm). Ini salah satunya dipicu neraca dagang komoditas migas yang mengalami defisit tajam.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Kendati masih surplus, tetapi nilainya mengalami penyusutan dibanding bulan sebelumnya.
Dia menjelaskan, surplus neraca perdagangan pada bulan kedua tahun ini lebih ditopang surplus komoditas non-migas, yakni mencapai US$ 4,84 miliar. Komoditas penyumbang surplus antara lain, lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral (BBM), serta besi dan baja.
"Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas mengalami defisit, yakni mencapai US$1,72 miliar, yang berasal dari defisit hasil minyak maupun minyak mentah," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Neraca Perdagangan Indonesia Februari 2025, Senin (17/3/2025).
Berdasarkan data neraca perdagangan menurut negara, Indonesia surplus perdagangan barang dengan beberapa negara. Tiga besar negara tersebut ialah dengan Amerika Serikat (AS) surplus US$1,57 miliar, dengan India surplus US$1,7 miliar, dan dengan Filipina surplus US$750 juta.