Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell Jerome menghadapi tugas sulit untuk memastikan kepada investor ekonomi tetap berada di pijakan solid dan para pengambil kebijakan siap untuk turun tangan memberikan dukungan.

“Pasar akan mencermati Ringkasan Proyeksi Ekonomi yang diperbarui” yang kemungkinan akan menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi oleh The Fed dan merevisi perkiraan inflasi inti sedikit lebih tinggi, ahli strategi Commonwealth Bank of Australia termasuk Joseph Capurso menulis dalam sebuah catatan kepada klien. 

The Fed diproyeksikan akan tetap mempertahankan suku bunga saat pertemuan 18–19 Maret, tetapi para pelaku pasar saat ini melihat peluang tinggi untuk tiga kali pemotongan suku bunga acuan di tahun ini dan kemungkinan besar dimulai pada bulan Juni.

Pada saat bersamaan, Bank Indonesia juga akan menggelar pertemuan mulai Selasa esok dan mengumumkan kebijakan bunga acuan pada Rabu. 

Rapat Dewan Gubernur BI berlangsung bersamaan dengan pertemuan FOMC Bank Sentral AS. Keputusan suku bunga acuan dua bank sentral juga akan berselang hanya beberapa jam saja.

Hasil konsensus 25 Analis yang disurvei oleh Bloomberg sampai dengan Senin pagi ini menghasilkan median 5,75% untuk BI rate, mengindikasikan pasar melihat Perry Warjiyo dan kolega akan kembali menahan suku bunga acuan pekan ini.

Tim Research Phillip Sekuritas dalam risetnya memaparkan, skenario yang paling ditakuti oleh investor adalah skenario di mana pertumbuhan Ekonomi AS stagnan tetapi inflasi tetap tinggi karena perang tarif. Hanya sedikit instrumen kebijakan yang tersedia untuk mengatasi apa yang disebut Stagflasi. 

“Jika Bank Sentral AS (Federal Reserve) memangkas suku bunga untuk mendorong perekonomian, misalnya, hal itu justru dapat mendorong inflasi lebih tinggi,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis Phintraco Sekuritas juga menyebut, CME FedWatch Tools mencatat probabilitas suku bunga acuan The Fed akan bertahan di 4,25%-4,5% sebesar 98%.

“Mempertimbangkan tingginya uncertainty risk dari eksternal dan Internal, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang lebar di kisaran 6.370–6.630 pada pekan ini,” jelas Phintraco.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi UNVR, SMRA, ISAT, MBMA, BSDE, dan MEDC.

Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, secara trend jangka panjang, IHSG masih berada dalam tren Bearish nya. 

“Waspadai penurunan lebih dalam jika IHSG tidak mampu bertahan di atas area support 6.500,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Senin (17/3/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, SSIA, dan MBMA.

(fad)

No more pages