Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), membukukan laba bersih US$54 juta atau setara sekitar Rp912,8 miliar sepanjang 2024.

Perolehan laba bersih BRPT melesat 115,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$26 juta.

Kenaikan signifikan laba bersih BRPT terjadi justru di tengah pendapatan bersih konsolidasi yang turun 13,5% secara tahunan menjadi US$2,39 miliar.

"Pendapatan lebih rendah disebabkan oeh pemeliharaan terjadwal (Turnaround Maintenance/TAM) di kompleks petrokimia kami serta gangguan kondisi pasokan dan permintaan global," ujar Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu dalam keterangan resmi, dikutip Senin (17/3/2025).

Namun, karena adanya pemeliharan tersebut beban pokok BRPT turun 15% secara tahunan menjadi US$1,87 juta.

Agus menambahkan, meski mengalami penurunan pendapatan, EBITDA BRPT pada 2024 mencapai US$570 juta, sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, seiring dengan tetap stabilnya operasional di segmen energi. 

Posisi itu menghasilkan margin EBITDA sebesar 23.9% pada 2024, meningkat dari 21.4% pada 2023. "Dari sisi laba bersih, laba bersih setelah pajak naik sebesar 23% secara tahunan menjadi US$123 juta," imbuh Agus.

Kenaikan itu yang pada akhirnya mendorong kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk naik.

"Laporan keuangan kami mencerminkan pendekatan yang bijaksana dalam pengelolaan modal, dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas yang stabil di 0,72x dan rasio utang terhadap modal yang sehat di 52,5 pada akhir 2024. Posisi keuangan yang kuat ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendukung rencana ekspansi kami."

Di sektor energi, BRPT mengumumkan penyelesaian tambahan kapasitas pembangkit binary sebesar 16,6 megawatt (MW).

"Langkah ini semakin memperkuat komitmen kami dalam mendukung transisi energi Indonesia, sekaligus meningkatkan ketahanan energi dan keberlanjutan untuk masa depan," jelas Agus.

(red)

No more pages