Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah melewati pekan lalu dengan kinerja yang masih 'merah', mengawali pekan ini rupiah mungkin bisa mencetak kinerja lebih baik di tengah sentimen regional yang cenderung positif, menyusul kabari baik dari Tiongkok.

Otoritas negeri dengan ukuran ekonomi terbesar kedua di dunia itu, dilaporkan akan merilis berbagai kebijakan untuk mendukung pemulihan konsumsi mulai dari penstabilan pasar saham dan real estate, lalu menaikkan upah hingga mendorong kenaikan angka kelahiran.

Sentimen positif Tiongkok akan memberi suntikan energi pada aset-aset di emerging Asia, termasuk di pasar valuta. Penguatan yuan sebagai salah satu mata uang jangkar, akan memberi dukungan pada mata uang Asia lain termasuk rupiah.

Pada pembukaan perdagangan Asia pagi ini, mayoritas mata uang Asia menguat dipimpin oleh ringgit, won juga yuan offshore. Baht serta dolar Singapura juga berada di zona hijau. Penguatan itu terjadi bahkan ketika indeks dolar AS pagi ini bergerak sedikit menguat 0,04% di level 103,74.

Hanya yen Jepang yang masih tertekan 0,11% bersama dolar Hong Kong yang tergerus tipis.