Logo Bloomberg Technoz

Laba BMW Tertekan Perang Tarif & Merosotnya Penjualan di China

News
14 March 2025 16:20

BMW 5 saat peluncuran pada pameran GIIAS 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BMW 5 saat peluncuran pada pameran GIIAS 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Wilfried Eckl-Dorna - Bloomberg News

Bloomberg, Laba pembuatan mobil BMW AG akan jauh di bawah target jangka panjangnya tahun ini. Pasalnya penjualan di China merosot dan perang dagang yang meningkat mengancam pengiriman ke Amerika Serikat (AS).

Pabrikan Jerman ini memprediksi margin pembuatan mobil antara 5% dan 7% tahun ini, setelah turun menjadi 6,3% pada tahun 2024, angka terendah dalam empat tahun terakhir. Tujuan jangka panjang BMW ialah mempertahankan laba pembuatan mobilnya di atas 8%.

BMW menghadapi tahun yang sulit lantaran bergulat dengan penurunan penjualan di China, di mana produsen kendaraan listrik lokal yang dipimpin BYD Co mengambil alih. Perusahaan berupaya merebut kembali pangsa pasar saat memulai produksi Neue Klasse, lini baru kendaraan listrik, akhir tahun ini.

Sementara itu, tarif AS untuk mobil-mobil yang diproduksi BMW di Meksiko sudah mulai berlaku. Situasinya bisa memburuk jika Presiden Donald Trump melanjutkan pungutan pada kendaraan yang diimpor dari Eropa, tempat perusahaan memproduksi sedan-sedan unggulannya.

Saham BMW turun lebih dari 20% dalam setahun terakhir. (Bloomberg)