Bloomberg News
Bloomberg, Serangan pesawat nirawak atau drone Ukraina memicu kebakaran besar tangki bahan bakar di kilang minyak Tuapse milik Rosneft PJSC, salah satu kilang minyak terbesar di Rusia.
Melalui unggahan Telegram, gubernur setempat Veniamin Kondratyev mengatakan bahwa luas area yang terbakar mencapai lebih dari 1.000 meter persegi. Tidak ada korban jiwa dan 121 orang berjuang memadamkan api.
Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Tujuannya, menyerang sumber pendapatan utama Moskow dan membatasi pasokan bahan bakar untuk pasukan militernya yang menduduki sebagian wilayah Ukraina.
Kilang minyak Tuapse, dengan kapasitas produksi sekitar 240.000 barel per hari, fokus pada ekspor minyak diesel dan bahan bakar minyak melalui Laut Hitam dan sudah menjadi target serangan pesawat nirawak berulang kali karena lokasinya relatif dekat dengan perbatasan dengan Ukraina. Terakhir kali kilang ini diserang pada Februari lalu.
Dalam unggahan Telegramnya, Sergey Boyko, Kepala Distrik Kota Tuapse, mengatakan bahwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat pada Jumat (14/3/2025). Pihak berwenang mengatakan situasinya sudah terkendali.
Ukraina juga memfokuskan serangannya pada infrastruktur pipa minyak mentah. Target-targetnya, termasuk stasiun pompa Andreapol di rute Baltic System Pipeline-2 dan stasiun pompa CPC, yang mengirim minyak mentah Kazakhstan ke Laut Hitam.
Secara terpisah, pesawat nirawak Ukraina menargetkan Moskow untuk kedua kalinya dalam seminggu, merusak sejumlah bangunan tempat tinggal. Melalui Telegram, Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan, layanan darurat sedang bekerja di lokasi-lokasi tersebut.
(bbn)