Bloomberg Technoz, Jakarta - Founder Yayasan Inovasi Pariwisata Indonesia ( YIPINDO ) sekaligus Dewan Pakar GSN Bidang Pariwisata, Taufan Rahmadi menilai usulan DPR agar Kementerian Pariwisata mengajukan pendanaan promosi wisata melalui Badan Pengelola Investasi Danantara perlu dikaji dengan cermat.

Menurut Taufan, pariwisata memang merupakan sektor strategis yang menyumbang devisa signifikan bagi Indonesia, mencapai Rp317 triliun.  Oleh karena itu, memperkuat promosi menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

"Namun, promosi tidak sekadar membutuhkan tambahan dana, tetapi juga strategi berbasis data dan tren pasar,"ungkapnya dalam keterangan tertulis Jumat (14/3).

Taufan menyebut keberhasilan negara tetangga seperti Malaysia dalam menarik wisatawan tidak hanya bergantung pada anggaran promosi, tetapi juga efektivitas storytelling (bercerita), pemasaran digital, serta pengelolaan destinasi yang baik.

"Jika Indonesia ingin bersaing, maka pendekatan holistik harus diutamakan, tidak hanya mengandalkan anggaran promosi semata,"ujarnya.