Ekonomi China Diprediksi Tetap Tangguh di Tengah Tarif AS
News
14 March 2025 11:50

Bloomberg News
Bloomberg, Ekonomi China diperkirakan tetap stabil dalam dua bulan pertama tahun ini, meskipun Presiden AS Donald Trump kembali menjabat dan langsung memulai perang dagang kedua dengan Beijing.
Para pembuat kebijakan masih menyimpan stimulus untuk merespons tarif perdagangan. Sementara itu, data yang akan dirilis pada Senin (17/03/2025) diperkirakan menunjukkan peningkatan penjualan ritel serta investasi yang tetap stabil dibandingkan angka tahun sebelumnya, menurut survei ekonom Bloomberg. Produksi industri diprediksi hanya mengalami sedikit penurunan akibat penutupan pabrik selama libur Tahun Baru Imlek.
Tanda-tanda ketahanan ekonomi terbesar kedua di dunia ini terhadap dampak perang dagang muncul setelah pemerintah Presiden Xi Jinping bulan ini menetapkan target defisit anggaran terbesar dalam sejarah dan mempertahankan target pertumbuhan tahunan yang optimistis sekitar 5% untuk 2025. Namun, target ekspansi tersebut menghadapi tantangan besar, terutama setelah Trump dua kali menaikkan tarif impor China, yang berisiko mengganggu sektor ekspor—kontributor hampir sepertiga pertumbuhan PDB tahun lalu.

"Kami memperkirakan indikator aktivitas utama akan tetap stabil dalam dua bulan pertama tahun ini," ujar ekonom Citigroup Inc, termasuk Xiangrong Yu, dalam laporan pekan lalu. "Kami melihat awal tahun yang solid, dengan dampak perang dagang yang belum sepenuhnya terasa."